Distribusi Berat Badan Bayi Lahir Berdasarkan Usia Dan Paritas Ibu di RS Muhammadiyah Palembang

Liza Chairani, Muhammad Nazir, mitayani Purwoko

Abstract


Berat badan lahir bayi yang rendah atau tinggi dapat dikaitkan dengan risiko lebih tinggi untuk morbiditas dan mortalitas neonatal. Angka BBLR di Kota Palembang pada tahun 2010 mengalami peningkatan 0,6% dari tahun 2008. Faktor ibu seperti umur, ras, pendidikan, diabetes, hipertensi, berat badan saat hamil dan riwayat persalinan mempengaruhi berat badan lahir bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik berat badan bayi lahir berdasarkan usia dan paritas ibu di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Besar sampel 200 subjek diambil dengan cara simple random sampling. Sebagian besar bayi memiliki berat badan normal (81,0%). Dalam penelitian ini tidak didapatkan ibu yang memiliki bayi makrosomia. Sebanyak 86,1% bayi dengan berat lahir normal dilahirkan oleh ibu dengan rentang usia 20-35 tahun. Sebaran bayi yang lahir dengan berat badan normal berdasarkan paritas ibu tersebar hampir merata dimana pada nulipara sebesar 79,7%, pada primipara sebesar 79,4%, dan pada multipara sebesar 83,6%. Seorang wanita aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun, karena pada usia tersebut seorang wanita sudah mengalami kematangan fungsi organ-organ reproduksi dan secara psikolologis sudah dewasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa bayi dengan berat lahir normal paling banyak dilahirkan oleh ibu dengan rentang usia yang tepat serta tersebar merata pada semua kelompok paritas.

Keywords


berat badan bayi lahir, BBL, paritas ibu, usia ibu

Full Text:

PDF

References


Class et al. 2014. Birth Weight, Physical Morbidity, and Mortality: a Population based Sibling Comparison Study. American journal of Epidemiology; 179(5):550-558.

Dinas Kesehatan Kota Palembang. 2010. Profil Kesehatan Kota Palembang 2010. Diakses dari http://www.dinkes.palembang.go,id/tampung/doukumen-56-57.pdfs.

World Health Organization. 2014. Level and Trends of Child mortality:1990-2013.http://www.who.int/gho/child_health/mortality/ChildCM_methode.pdf

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2007.

Donahue, SM. Kleinman, KP. Gillman, MW. Oken, E. 2010. Trends in Birth Weight and Gestational Length Among Singleton Term Births in the United States:1990-2005. J Obstet Gynecol 115:357-364.

Manuaba, IB. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. EGC. Jakarta. H. 326-333. 7. Ruswandiani. Kasim, F. Surachman, T. 2011. Hubungan antara Karakteristik Ibu Hamil dengan kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2008. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

UNICEF. 2004. Low Birth Weight. World Health Organization (WHO) Department of Reproductive Health and Research http://www.unicef.org/publications/files/low_birthweight_from_EY.pdf

Saifuddin, AB. George, A. Gulardi, HW. Djoko, W. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. h.132-133.

Wahyuni A dan Dewiarti t. 2013. Hubungan Paritas dan Usia Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung Tahun 2012. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan di Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Buku penuntun hidup sehat. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.32502/sm.v7i1.1392

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Liza Chairani, Muhammad Nazir, mitayani Purwoko

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

   

Statistic counter 

sinta4