PENGARUH BEDA TEMPAT PELETAKKAN BANGKAI DENGAN PERTUMBUHAN LARVA LALAT PADA TIKUS Rattus norvegicus

Elfinchia Tiara Switha, Chairil Anwar, Dalilah Dalilah, Ahmad Ghiffari

Abstract


Lalat merupakan serangga yang sering digunakan pada bidang entomologi forensik sebagai indikator penentu lama waktu kematian makhluk hidup (post mortem interval) karena merupakan serangga yang pertama kali datang pada proses dekomposisi bangkai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai tempat meletakkan bangkai terhadap pertumbuhan larva lalat pada bangkai tikus Rattus norvegicus. Sampel menggunakan 28 ekor tikus R.norvegicus yang kemudian diletakkan masing-masing di ruang terbuka, di dalam kotak kayu, di dalam tas yang dimasukkan ke dalam kotak kayu, dan di dalam kotak kayu yang ditanam di tanah. Larva yang muncul kemudian diambil dan diperiksa secara mikroskopis dengan menggunakan kunci identifikasi. Pengambilan data dilakukan selama 6 hari berturut-turut. Spesies yang banyak ditemukan adalah Chrysomya megacephala, muncul sejak hari pertama setelah kematian pada bangkai tikus.  Pertumbuhan panjang larva lalat dianalisis untuk mengetahui hubungan dengan lama kematian. Disimpulkan terdapat pengaruh tempat peletakkan bangkai terhadap pertumbuhan larva lalat pada bangkai tikus Rattus norvegicus, dan disarankan untuk melakukan perbandingan hasil serupa dengan sampel korban manusia yang ditemukan belatung.


Keywords


bangkai, belatung, tempat peletakkan bangkai, Chrysomya megacephala

References


Park JH, Shin SE, Ko KS, and Park SH. 2018. Identification of Forensically Important Calliphoridae and Sarcophagidae Species Collected in Korea Using SNaPshot Multiplex System Targeting the Cytochrome c Oxidase Subunit i Gene. Biomed Research International. 9:1-9.

Byrd JH, and Castner JL. 2010. Forensic Entomology: The Utility of Arthropods in Legal Investiagions. New York: CRC Press.

Zehner R, Amendt J, Schütt S, Sauer J, Krettek R, and Povolný D. 2004. Genetic identification of forensically important flesh flies (Diptera: Sarcophagidae). International Journal of Legal Medicine. 118(4):245-247. doi:10.1007/s00414-004-0445-4

Nurokhman FA, Basori A, dan Yuwono M. 2018. Analisis Propoksur LD 50 Terhadap Pertumbuhan Larva Lalat Sarcophaga sp. Dengan Kromatografi Gas-Spektrometri Massa. Jurnal Biosains Pascasarjana. 20(2): 1-14.

Dahlem GA. 2014. The Science of Forensic Entomology. UK: Wiley-Blackwell.

Isfandiari AB. 2009. Perbedaan Genus Larva Lalat Tikus Wistar Mati pada Dataran Tinggi dan Rendah di Semarang. [Skripsi]. Universitas Diponegoro, Semarang.

Sinaga IS. 2014. Keragaman Lalat Diptera Pada Bangkai Kelinci Di dalam Ruangan. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.




DOI: https://doi.org/10.32502/sm.v10i1.1743

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Ahmad Ghiffari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

   

Statistic counter 

sinta4