PERAN JENDERAL SOEDIRMAN DALAM PERANG GRILIYA (Studi Historis Masa Agresi Militer Belanda II Tahun 1948-1949 Di Jawa Tengah)
Abstract
Pasca Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, Belanda berusaha kembali menguasi koloni yang telah dijajah. Untuk menguasi kembali Belanda menggunakan kekuatan militer. Di sisi lain, bagi Indonesia kemerdekaan merupakan harga mati sehingga perjuangan perlawaan harus digerakkan. Perlawanan Indonesia dipimpin oleh Jenderal Soedirman. Ia menggunakan strategi griliya dalam perlawanannya melawan kolonial Belanda. Alasan inilah menjadikan peneliti untuk mengkaji sejauh mana peran Jenderal Soedirman dalam perang griliya. Untuk mengetahui jawaban dari permasalahan tersebut digunakan metode penelitian sejarah dengan langkah-langkahnya yaitu heuristik, merupakan langkah mencari sumber sejarah baik primer maupun skunder. selanjutnya verifikasi merupakan upaya mengkritisi data yang telah diperoleh, kemudian interpretasi data menafsirkan data yang diperoleh agar tersusun dengan baik. Langkah akhirnya yaitu historiografi menyusun data yang ada menjadi sebuah narasi yang dapat diterima. Dengan penggunaan metode historis di atas dapat disimpulkan penelitian yaitu awal mula dilakukan perang griliya disebabkan oleh dilanggarnya Perjanjian Renvile oleh Belanda sehingga melahirkan perang. Selanjutnya untuk menghadapi Belanda Jenderal Soedirman menggunakan strategi griliya dengan memanfaatkan alam yang ada. Dengan adanya strategi perang griliya membuktikan kepada dunia Internasional bahwa pemerintahan Indonesia masih ada.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurrahman, D. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Adi, A.K. (2011). Soedirman Bapak Tentara Indonesia. Yogyakarta: Mata Padi Pressindo.
Efriza. (2009). Ilmu Politik: Dari Ilmu Politik Sampai Sistem Pemerintahan. Bandung: Alfabeta.
Heijboer, P. (1998). Agresi Militer Belanda: memperebutkan Pending Zamrud Sepanjang Khatulistiwa 1945-1959. Jakarta: PT Grasindo.
Ismawati, N.S. (2008). Agresi Militer Belanda. Jakarta: Permata Equator Media.
Poesponegoro, M.D. dan Notosusanto, N. (2011). Sejarah Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka.
Ravico, & Susetyo, B. (2020). Merekonstruksi Sejarah Sub Komandemen Sumatera Selatan : Studi Historis terhadap Koleksi Museum Subkoss Garuda Sriwijaya. 20(1), 1–14.
Sardiman. (2008). Guru Bangsa: Sebuah Biografi Panglima Besar Jenderal Soedirman. Yogyakarta: Ombak.
Seskoad. (1991). Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta; Latar Belakang dan Pengaruhnya. Jakarta: PT. Citra Lamtoro Gung Persada.
Soekamto, R.E. (2011). Panglima Besar Tidak Pernah Sakit; (Biografi Pangsar Jenderal Besar Soedirman. Yogyakarta: Narasi (Anggota Ikapi).
Soetanto, H. (1994). Perintah Presiden Soekarna: Rebut Kembali Madiun. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Soetanto, H. (2006). Yogyakarta 19 Desember 1948: Jenderal Spoor (Operatatie Kraai Versus Jenderal Sudirman (Perintah Siasat No. 1). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Susilo, A. (2018). Sejarah Perjuangan Jenderal Soedirman dalam Mempertahankan Indonesia (1945-1950). Dalam Jurnal Historia, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2018.
Susetyo, B., & Ravico. (2021). Kota Lubuklinggau dalam Kurun Waktu 1825-1948. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 10(1), 14–29. https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/criksetra/article/view/12902
Susilo, T.A. (2016). Soedirman Biografi Singkat 1916-1950. Jogjakarta: Garasi House Of Book.
Tjondronegoro, P. (1982). Merdeka Tanahku, Merdeka Negeriku 2. Jakarta: C.V. Nugraha.
Wijaya, A., dkk. (2012). Soedirman: Seorang Panglima, Seorang Martir. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
DOI: https://doi.org/10.32502/jdh.v1i1.3593
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Danadyaksa Historica
Indexed by :