Melumpuhkan Rasuna Said: Menuntut Indonesia Merdeka Tahun 1932

Fikrul Hanif Sufyan

Abstract


Rasuna Said gelar Rangkayo (1910-1965) adalah satu dari sekian perempuan di Minangkabau yang memiliki” banyak warna”. Semasa hidupnya, Rasuna Said dikenang sebagai guru, aktivis perempuan, singa podium, jurnalis, dan pernah menjadi anggota DPR hasil dari Pemilu 1955. Tulisan ini disusun berdasar metode sejarah, yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Tulisan ini penting ditulis, untuk mengungkap aktivitas Rasuna di panggung politik selaku propagandis dan ideolog Persatuan Muslim Indonesia (PMI). Protes kerasnya mmenuntut Indonesia merdeka pada November 1932 di Payakumbuh, telah menyeret Rasuna berurusan dengan PID. Ia dikenai pasal vergader verbond dan dijatuhi hukuman penjara di Semarang. Aksi protes Rasuna Said telah menempatkan dirinya sebagai perempuan Minang pertama, yang bersuara lantang menentang praktik kolonial dan menuntut Indonesia merdeka.


Keywords


rasuna; perempuan; propagandis; protes; politik.

Full Text:

PDF

References


Abdullah, T. (1971). School and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933). Modern Indonesia Project, Southeast Asia Program Cornell University.

Bataviaasch nieuwsblad. (1932, December).

Boekoe Peringatan 15 Tahoen Dinijjah Shool Poetri Padang Panjang. (1938).

Dinijah School Poeteri. Dagblad voor de Arbeiderspart?. (1933, July).De locomotief. (1933, January).

De Sumatra post. (1932, December).

De Sumatra post. (1934, January 30).

De tribune. (1934, April 24).

Deli courant. (1933, June 16).

Dobbin, C. (1974). Islamic Revivalism in Minangkabau at The Turn of the Nineteenth Century. Modern Asian Studies, 3.

Kartodirdjo, S. (1992). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Gramedia Pustaka Utama.

Lasswell, H. D. (1971). Propaganda Technique in The World War. M.I.T. Press. Lloyd, C. (1993). The Structure of History. Blackwell.

Maters, M. (2003). Dari Perintah Halus ke Tindakan Keras. Pers Zaman Kolonial antara Kebebasan dan Pemberangusan. KITLV dan Hasta Mitra.

Narani Agesti dan Ageng Sanjaya. (2018). Perjuangan Hj. Rangkayo Rasuna Said Sebagai Pejuang Politik dan Pemikir Pergerakan Pada Masa Perang Kemerdekaan. Kalpataru, 4(1), 17–28.

Navis, A. (1986). Alam Terkembang Jadi Guru. Adat dan Kebudayaan Minangkabau. Grafiti Pres.

Pertja Selatan. (1934, April 24).

Roucek, J. S. (1987). Pengendalian Sosial. Rajawali Pers.

Sari, J., Wahyuni, A., & Purnomo, B. (2021). Menanamkan Pendidikan Karakter Melalui Sejarah Hidup Hajjah Rangkayo Rasuna Said. Al-Fikru: Jurnal Pendidikan …, 50–65.

Sufyan, F. H. (2017). Menuju Lentera Merah. Gerakan Propagandis Komunis di Serambi Mekah 1923-1949 (1st ed.). Gaadjah Mada University Press.

White, S. (2021). Rasuna Said: Lioness of the Indonesian Independence Movement. NUS.




DOI: https://doi.org/10.32502/jdh.v2i1.4829

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Danadyaksa Historica

 Indexed by :