HUBUNGAN PENGGUNAAN FITUR FILTER SINAR BIRU LAYAR PONSEL PINTAR TERHADAP DERAJAT KEPARAHAN SINDROM MATA KERING PADA USIA MUDA

Ivana Devi Rahma, Ahmad Ikliluddin, Nur Shani Meida

Abstract


Latar Belakang: Sindrom mata kering merupakan kumpulan gejala seperti rasa tidak nyaman dan gangguan penglihatan yang diakibatkan tear film yang tidak stabil yang berpotensi merusak permukaan mata. Sinar biru adalah sinar dengan high energy visible (heV) yang dihasilkan oleh alat-alat elektronik modern. Cahaya ini adalah salah satu penyebab masalah penglihatan. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif quasi experimental dan rancangan eksperimental time series design. Subyek penelitian adalah laki-laki dan wanita  berusia  20-26 tahun dengan kebiasaan menggunakan ponsel dengan menggunakan fitur filter sinar biru lebih dari 4 jam per hari. Subyek perlakuan bertindak sekaligus sebagai subyek kontrol dan diamati dalam beberapa waktu. Pengambilan data dilakukan selama 16 hari dengan rincian: 7 hari pertama untuk pengamatan tanpa perlakuan (kontrol), dilanjutkan 1 hari  untuk pengisian form OSDI (pre-test), 7 hari kedua untuk pengamatan dengan perlakuan, selanjutnya  1 hari untuk pengisian form OSDI (post-test). Eksperimen yang dilakukan adalah intervensi berupa aktivasi dan penggunaan fitur filter sinar biru pada layar ponsel pintar kepada subyek untuk diamati perubahan derajat keparahan sindrom mata kering. Pada penelitian, ditemukan bahwa rerata skor OSDI  pada kontrol lebih tinggi  (16,18 ±13,76 ) disbanding  rerata skor OSDI setelah diberi perlakuan (14,16 ± 14,56), namun dengan analisis uji Wilcoxon didapatkan hasil bahwa penggunaan fitur filter sinar biru secara signifikan tidak berpengaruh terhadap perubahan skor OSDI (p = 0,191). Kesimpulan, tidak ada hubungan antara penggunaan fitur filter sinar biru ponsel pintar terhadap derajat keparahan sindrom mata kering pada usia muda.


Keywords


Sindrom Mata Kering, Filter Sinar Biru, Ponsel Pintar, Ocular Surface Disease Index

Full Text:

PDF

References


Puspa AK, Loebis R, dan Nuswantoro Djohar. 2018. Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Penurunan Kualitas Penglihatan Siswa Sekolah Dasar. Global medical & Health Communication. 6(1):28-33.

Choi JH, Li Y, Kim SH, Jin R, Kim YH, Choi W, et al. 2018. The influences of smartphone use on the status of the tear film and ocular surface. PLoS ONE. 13(10): e0206541. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0206541

Elvira E dan Wijaya VN. 2018. Penyakit Mata Kering. Cermin Dunia Kedokteran. 45(3):192-196.

Javadi MA dan Feizi S. 2011. Dry Eye Syndrome. Journal of Ophthalmic & Vision Research. 6(3). 192-198.

Karpecki PM. 2015. Kanski’s Clinical Ophthalmology, Optometry and Vision Science. 8th ed. Vol. 92. Elsevier Limited.

Riordan-Eva P, Cunningham ET, Vaughan D, dan Asbury T. 2011. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology. 18th ed. McGraw-Hill Professional.

Pflugfelder SC dan de Paiva CS. 2017. The Pathophysiology of Dry Eye Disease: What We Know and Future Directions for Research. Ophthamology. 124(11S): S4-S13. https://doi.org/10.1016/j.ophtha.2017.07.010

Ahn JH, Choi YH, Paik HJ, Kim MK, Wee WR, Kim DH. 2017. Sex differences in the effect of aging on dry eye disease. Clin Interv Aging. 12:1331-1338. doi:10.2147/CIA.S140912

Thatte S dan Choudhary R. 2020. The Prevalence of Dry Eye in Young Individuals Exposed to Visual Display Terminal. The Clinical Ophthalmologist Journal. 1:1004.

Dimas, Matorji, Susi, Anas, & Riana. 2017. Survey Penggunaan TIK 2017: Serta Implikasinya terhadap Aspek Sosial Budaya Masyarakat. Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Schiffman RM, Christianson MD, Jacobsen G, Hirsch JD, Reis BL.2000. Reliability and validity of the Ocular Surface Disease Index. Arch Ophthalmol. 118(5):615-621. doi: 10.1001/archopht.118.5.615.

Syehabudin RN. 2017. Insidensi dry eye pada penggunaan lensa kontak menggunakan tes schirmer dan ocular surface disease index (OSDI) terhadap mahasiswa pre klinik PSKPD Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Chiu H dan Liu C. 2020. The effects of three blue light filter conditions for smartphones on visual fatigue and visual performance. Human Factors and Ergonomics in Manufacturing & Service Industries, 30(1), 83–90. https://doi.org/10.1002/hfm.20824

Dalal DM, Samanta DA, dan Dalal DMK. Effect of Blue Light on Human Eye: Advances to counter its impact (A Review). IOSR Journal of Dental and Medical Sciences. 19(1):62-66.

American Academy of Ophthalmology. Digital Devicesyou’re your Eyes. [Internet]. Diakses pada https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/blue-light-digital-eye-strain.

Udiantari IAI, Citrawathi DM, dan Warpala IWS. 2019. Fitur eye protection pada layar smarthphone dapat mengurangi kelelahan mata dan memperpanjang durasi penggunaan pada siswa SMP Negeri 1 Seririt. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha. 6(1): 20-32.

Dabrowiecky A, Villalobos A, Krupinsky EA. 2020. Impact of Blue Light Filtering Glasses on Computer Vision Syndrome in Radiology Residents : A Pilot Study. J. Med Imaging. 7(2): 022402. https://doi.org/10.1117/1.jmi.7.2.022402

Cheng HM, Chen ST, Liu HJ, dan Cheng CY. 2014. Does Blue Light Filter Improve Computer Vision Syndrome in Patients with Dry Eye? Life Science Journal. 11(6): 612–615.

Shinta C. 2017. Hubungan waktu penggantian lensa kontak dengan derajat keparahan sindrom mata kering pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU. [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Syaqdiyah WH, Prihatningtias R, dan Saubig, AN. 2018. Hubungan lama pemakaian lensa kontak dengan mata kering. Jurnal Kedokteran Diponegoro. 7(2):462-471.

Berg EJ, Ying GS, Maguire MG, Sheffield PE, Szczotka-Flynn LB, Asbell PA, Shen JF, and the DREAM Study Research Group. 2020. Climatic and Environmental Correlates of Dry Eye Disease Severity: A Report from the Dry Eye Assessment and Management (DREAM) Study. Transl Vis Sci Technol. 9(25). doi: 10.1167/tvst.9.5.25




DOI: https://doi.org/10.32502/oku.v2i1.3558

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




e-ISSN 2776-8147