STUDI KONSOLIDASI TANAH GAMBUT DIKUTARAYA KECAMATAN KAYUAGUNG

Siti Muslikah

Abstract


Tanah gambut merupakan tanah yang secara fisik dan teknik kurang memenuhi persyaratan dan ketentuan dalam pekerjaan konstruksi, karena tanah gambut memiliki kandungan air dan kompresibilitas yang sangat tinggi serta mempunyai kapasitas dukung tanah yang rendah. Meskipun demikian, dengan berbagai alasan dan pertimbangan pekerjaan konstruksi diatas endapan gambut sering terpaksa dilakukan, terutama untuk pembangunan daerah pemukiman dan jalur jalan raya seperti yang ada di daerah Sumatera, Kalimantan dan Papua. Luas kawasan gambut di Sumatera Selatan sebesar 1,483,662 hektar.
Konsolidasi merupakan aspek yang penting dalam rekayasa geoteknik selain tegangan dan daya rembes, terlebih jika dilakukan pada tanah gambut. Perilaku konsolidasi tanah gambut sangat kompleks dan sangat berbeda dengan lempung, hal ini disebabkan oleh kandungan serat-serat organik di dalam tanah gambut dan terjadinya proses dekomposisi pada serat-serat organik tersebut selama konsolidasi. Pemampatan primer pada proses konsolidasi tanah gambut terjadi dalam jangka waktu yang pendek, sedangkan pemampatan sekunder terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang dengan kecepatan yang cukup besar. Bahkan terjadi pemampatan tersier pada konsolidasi dengan beban kecil untuk jangka waktu pembebanan yang lama. Hal ini disebabkan oleh daya rembes tanah gambut yang berkurang secara cepat dan daya mampatnya sangat tinggi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis tanah gambut dan nilai pemampatan yang terjadi pada proses konsolidasi tanah gambut berserat yang tidak terganggu (undisturbed sample).
Pada penelitian ini tanah gambut yang digunakan berasal dari daerah Kota Raya, Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa, sampel tanah gambut tanah gambut di daerah Kota Raya termasuk kedalam tanah gambut H4, yang memiliki kandungan serat 23.77% dan termasuk kedalam Fibrous peat. Memiliki kadar abu 0.23 % sehingga termasuk jenis low ash. Memiliki kadar pH 4.22 yang dikelompokkan kedalam tanah gambut Highly acidic, sedangkan kadar serat nya senilai 225.413 g/kg.
Dari hasil pengujian konsolidasi diketahui nilai indeks pemampatan (Cc) rata-rata adalah 5.302 dan Nilai indeks pemampatan sekunder (C????) rata-rata adalah 2.973. pada sampel tanah yang pertama Nilai koefisien (Cv) yang paling besar adalah 22.640 m2/tahun pada tekanan 50 kN/m2 dan terjadi penurunan konsolidasi primer (Sc) sebesar 5.8 cm sedangkan nilai penurunan konsolidasi sekunder (Ss) sebesar 27.8 cm. Sedangkan pada sampel tanah yang kedua nilai koefisien konsolidasi (Cv) yang paling besar adalah Cv 41.795 m2/tahun pada tekanan 25 kN/m2 dan terjadi penurunan konsolidasi primer (Sc) sebesar 7.8 cm serta terjadi penurunan konsolidasi sekunder (Ss) 54.2 cm.




DOI: https://doi.org/10.32502/jbearing.1753201752

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Published by :

Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Palembang

P-ISSN : 2085-6261

E-ISSN : 2623-1409

Email : bearing@um-palembang.ac.id 

 Creative Commons Licence

Bearing : Jurnal Penelitian dan Kajian Teknik Sipil is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.