URBAN CATALYST
Abstract
Teori katalis menyajikan gambaran esensial dari pengembangan urban; kekuatan untuk menggerakkan aksi yang lain. Fokusnya adalah interaksi dari elemen baru dan lama dan pengaruhnya pada bentukan urban masa depan, dan bukanlah perkiraan dari bentukan fisik ideal tertentu. Tujuan katalis perancangan urban adalah berdasarkan formula dan program, bukanlah rencana spesifik dan perancangan. Ia tidak bekerja dari master plan tapi master program, dimana master plan menentukan kondisi akhir pada masa depan, master program menetapkan tujuan yang lebih umum dan mengidentifikasi cara pencapaiannya. Akibatnya, program menawarkan berbagai cara dalam mencapai tujuan -tergantung keadaannya dan ia menetapkan keinginan dan metoda tapi bukanlah pemecahannya. Katalis berperan pada pengenalan suatu unsur yang dapat memodifikasi unsur lainnya. Dalam proses, katalis kadangkala tetap dan kadangkala dirinya termodifikasi. Katalis tidak dibutuhkan untuk dikonsumsi dalam proses tetapi dapat tetap dikenali. Identitasnya tidak akan dikorbankan pada saat ia menjadi bagian yang lebih besar. Ketahanan dari identitas individual -berbagai macam pemilik, penghuni dan arsitek- memperkaya kota. Untuk menjelaskan konsep urban katalis dalam terminologi yang kongkret, akan diambil contoh pada pusat kota Milwaukee, yaitu pengaruh dari perencanaan aktifitas komersil eceran baru yang disebut Grand Avenue. Sedangkan sebagai bahan perbandingan adalah pengembangan di Indonesia yaitu Kebayoran Baru, yang akan dilihat dari kacamata katalis urban.
Keywords
arsitektur kota, urban catalyst.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.