PSIKOLOGI TOKOH UTAMA PADA NOVEL GADIS 12 RAKA’AT KARYA MA’AMUN AFFANY (BERDASARKAN TEORI SIGMUND FREUD)
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aspek-aspek psikologi tokoh utama yang ditinjau dari (a) segi id, (b) segi ego, dan (c) segi superego dari novel Gadis 12 Raka’at karya Ma’mun Affany. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya digunakan teknik baca dan catat. Teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis karya. Objek penelitian ini adalah intrinsik novel Gadis 12 Raka’at karya Ma’mun Affany dengan tebal 263 halaman yang diterbitkan oleh Kanzun Books tahun 2019. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa novel ini memiliki dua tokoh utama. Novel ini menceritakan dua sosok yang sama-sama memiliki kisah sedih, sama-sama memiliki kelebihan di atas rata-rata orang awam pada umumnya dan juga sama-sama terlahir menjadi pemeluk agama yang benar-benar taat, sayangnya satu perbedaan yang membuat mereka terpisah jauh, mereka berbeda keyakinan. Tokoh utama yang pertama bernama Bagus Pradana yang lahir di Manado, sedari kecil tanpa tahu kedua orang tuanya. Hidup sebatang kara dan dipungut oleh Gereja karena dianggap memiliki talenta, dibesarkan dengan agama Katolik; Tokoh utama yang kedua adalah Aisy Fashihah Ilma. Fashihah adalah seorang muslimah dan juga merupakan santriwati yang selalu menjadi pujaan di Pondok Pesantren Sabilul Huda karena paras yang cantik, anggun dan suara merdunya saat mengaji. Analisis aspek psikologi tokoh utama ditinjau dari (a) segi id tokoh utama yang bernama Bagas cukup kuat, dapat dilihat dari perilakunya yang selalu berusaha untuk menjalankan tugas yang telah diberikan kepadanya yaitu mendekati Fashihah dan bagaimana membuatnya murtad dari agamanya, segi id tokoh utama Fashihah juga dapat dilihat dari kegigihannya untuk menjadi wanita shalihah (b) segi ego tokoh utama Bagas dapat dilihat dari tujuannya untuk menjadi idola di pondok pesantren dia rela belajar agama islam, karena untuk mendapatkan hati Fashihah. (c) kedua tokoh utama memiliki kekuatan superego yang baik dan mencapai kesempurnaan superego dengan mempertahankan agama dan cinta. Dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Affany, Ma’mun. 2019. Gadis 12 Rakaat. Kab Pekalongan: Kanzun Books.
Minderop, Albertine. (2013). Psikologi Sastra: Karya sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Dewi, Puspa. 2017. ’’Citra Wanita Muslimah Dalam Film Assalammualaikum Beijing Karya Asma Nadia Sebagai Tinjauan Semiotik’’ Skripsi pada Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pagaralam.
Semiun, Yustinus. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI).
Suhariyanto, S. (1982). Memahami dan Menikmati Cerita Rekaan. Surakarta: Widya Duta.
Sumardjo, Yakob. (2003). Novel Indonesia Mutakhir Sebuah Kritis. Yogyakarta: CV Nur Cahaya.
Suryabrata, Sumadi. (2010). Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
DOI: https://doi.org/10.32502/jbs.v4i2.2324
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Bindo Sastra
The Department of Indonesian Language and Literature, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Muhammadiyah Palembang.
Jl. Jenderal A. Yani 13 Ulu, Seberang Ulu II, Palembang (30263), Indonesia
Email : bindosastra@gmail.com
Indexed by :
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.