PEMBELAJARAN FONETIK BAHASA INDONESIA PADA MAHASISWA ASAL NUSA TENGGARA TIMUR DI UNITRI MALANG

Muhammad Yusi Kamhar

Abstract


Penelitian ini didasarkan pada beberapa persoalan berbahasa di kalangan mahasiswa Unitri asal Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya pada kompetensi berbicara. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana pengucapan kata yang tepat dan sesuai dengan fonetik simbol Bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi pembelajaran kepada mahasiswa dalam memahami simbol-simbol fonetik, sehingga mengantarkan mahasiswa dapat mengucapkan kata-kata dalam Bahasa Indonesia yang benar. Untuk mendapatkan kompetensi yang sesuai, peneliti melakukan langkah pembelajaran sebagai berikut. Pertama pengajaran pelafalan dengan materi membaca dan menuliskan simbol fonetik, kedua mengumpulkan respon mahasiswa terhadap proses pembelajaran pengucapan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan observasi digunakan untuk mengumpulkan beberapa informasi tentang pengucapan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan data pengucapan didokumentasi dan dibuat dalam bentuk modul. Kuesioner digunakan untuk mendapatkan persepsi mahasiswa dalam proses belajar mengajar pada pelatihan pembelajaran fonetik Bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran simbol fonetik pada mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur di UNITRI telah ditunjang oleh modul dan media yang digunakan adalah video pembelajaran, serta zoom. Metode yang digunakan adalah metode langsung atau alami, teknik yang diterapkan di kelas daring adalah teknik membaca dengan keras. Evaluasi pelatihan pembelajaran ini diambil pada minggu kedua dengan memberikan tes tertulis. 


Keywords


simbol fonetik; pelafalan; pengajaran pelafalan

References


Brown, HD. (2004). Penilaian Bahasa: Prinsip dan Praktek di Kelas. New York: Longman.

Dubin, F., & Olshtain, E. (1992). Desain Kursus: Mengembangkan Program dan Materi Pembelajaran Bahasa. Cambridge: Cambridge University Press.

Fraenkel, A. (1984) Survey review pengucapan. Pengajaran Bahasa Eriglish Jurnal, 38 (1), 52-56.

Gabrielatos, C. (2002). Reading loud and clear: reading aloud in ELT. ERIC, 1-10.

Haryadi. (1997). Berbicara (Suatu Pengantar) Diktat Perkuliahan: IKIP Yogyakarta.

Jenkins, J. (2000). The Phonology of English as an English as an International Language. Oxford, England: Oxford University Press.

Jones, R. H. (1997). Beyond “listen and repeat”: Pronunciation teaching materials and theories of second language acquisition. System, 25, 103-112.

Kelly, G. (2000). Bagaimana cara mengajar pengucapan (J. Harmer, Ed.). Inggris: Longman.

Larsen-Freeman, D. (2000). Teknik dan Prinsip dalam Pengajaran Bahasa. Oxford: Oxford University Press.

Lestari, Erma. (2017). Representasi Wujud Budaya di Masyarakat Multikultural dalam Novel Burung-burung Rantau Karya Y.B Mangunwijaya. Kembara Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 3 (2), 196-198.

Levis, J., Sonsaat, S. & Link, S. (2017). Students’ beliefs about native vs. non-native pronunciation teachers. In J. Martínez Agudo (Ed.), Native and non-native teachers in English language classrooms: Professional challenges and teacher education (pp. 205-237). Berlin: Walter de Gruyter.

Marinova-Todd, SH, Marshall, DB, & Snow, CE (2000). Tiga kesalahpahaman tentang usia dan pembelajaran L2. TESOL Quarterly, 34 (1), 9-34.

Mayasari, I. (2015). Senyapan dan Kilir Lidah dalam Produksi Ujaran (Kajian Psikolinguistik). Jurnal DEIKSIS, 7(2), 124-135.

Millington, Neil T. (2011). Menggunakan Lagu Secara Efektif untuk Mengajar Bahasa Inggris ke Remaja Peserta didik. Jurnal Pendidikan Bahasa di Asia, 2011, 2 (1), 134-141. Jepang: Ritsumeikan Asia Pacific University.

Nixon, C., Tomlinson, M. (2005). Kotak Pengucapan Utama: Pengucapan permainan dan aktivitas untuk pelajar yang lebih muda, Cambridge University Press.

O'Connor, JD. (1980). Better English Pengucapan (edisi ke 2nd). Cambridge: Cambridge University Press.

Popescu, Teodora., Pioariu, Radica., Herteg, Crina. (2011). Lintas Disiplin Pendekatan ke Bahasa Inggris. Cambridge: Cendekiawan Cambridge.

Rasmussen, J. & Zampini, M. L. (2010). The effects of phonetics training on the intelligibility and comprehensibility of native Spanish speech by second language learners. In J. Levis & K. LeVelle (Eds.), Proceedings of the 1st Pronunciation in Second Language Learning and Teaching Conference (pp. 38-52). Ames, IA: Iowa State University.

Singh, YK. (2010). Pengajaran Mikro. New Delhi: Perusahaan Penerbitan APH.

Slattery, Mary & Jane Willis, Bahasa Inggris untuk Guru Sekolah Dasar, New York; Oxford.

Tergujeff, E. (2010). Pronunciation teaching materials in Finnish EFL textbooks. In A. Henderson (ed.), English Pronunciation: Issues and Practices (EPIP): Proceedings of the First International Conference, June 3–5 2009, Université de Savoie, Chambéry, France.

Tomlinson, B. (2012). Materials development for language learning and teaching: State-of-the-Art Article. Language Teaching, 45 (2), 143-179.

Yule, G. (1996). The Study of Language (edisi ke-2nd). Cambridge: Cambridge University Press.

Zacharias, N. T. (2005). Teachers’ beliefs about internationallypublished materials: a survey of tertiary English teachers in Indonesia. RELC Journal, 36 (1), 23-37.




DOI: https://doi.org/10.32502/jbs.v5i2.3677

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Bindo Sastra

The Department of Indonesian Language and Literature, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Muhammadiyah Palembang.

Jl. Jenderal A. Yani 13 Ulu, Seberang Ulu II, Palembang (30263), Indonesia

Email : bindosastra@gmail.com

Indexed by : 

     

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.