PENGARUH KONSENTRASI GULA DAN NATRIUM BISULFIT TERHADAP KUALITAS KISMIS NANAS
Abstract
Kismis nanas merupakan salah satu teknik pengolahan buah nanas segar agar lebih awet dan memiliki rasa yang lebih enak. Kismis nanas dapat dibuat dengan membentuk irisan kecil buah nanas, kemudian dikeringkan dengan pengeringan oven. Penambahan gula pada kismis nanas dimaksudkan sebagai bahan pengawet dan melindungi ester-ester yang mudah menguap sehingga cita rasa dari kismis dapat dipertahankan serta untuk mengurangi rasa asam. Natrium bisulfit merupakan bahan pengawet yang terdiri dari sulfit, bahan pengawet ini banyak digunakan untuk pengawetan bahan makanan nabati. Sulfit berfungi untuk mencegah browning dan mempunyai sifat anti septik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gula dan natrium bisulfit terhadap kadar vitamin C, kadar gula, dan kadar air pada kismis nanas sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Pada proses pembuatan kismis nanas sebaiknya menggunakan konsentrasi gula 4% dan konsentrasi natrium bisulfit 0,25%. Dari gabungan kedua perlakuan ini akan diperoleh kadar vitamin C sebesar 23,41 mg/100gram, kadar gula 15,09%, dan kadar air 18,22%.
Kata Kunci : Kismis nanas, natrium bisulfit, kadar gula, kadar vitamin C, kadar air
Full Text:
PDFReferences
Abdillah. Rahmat. 2014. “Pengaruh Konsentrasi Larutan Natrium Bisulfit (NaHSO3) dan Konsentrasi Larutan Kapur (Ca(OH)2) Terhadap Karakteristik French Fries Ubi Jalar (Ipomoea batatas L)”. Universitas Pasundan, Bandung, Skripsi, Hal 4-6.
Apryanti, 2015. “Seluk Beluk Nanas dan Penanamannya”. Penerbit : Jasa Grafika Indoneisa.
Anonim, 2013. “Studi Pembuatan Selai Lembaran Pepaya-Nanas”. Jurnal. Vol. 3 Hal 110-119 Institut Pertanian Bogor.
Attayaya, 2015. Buah Nanas, Digemari, Kaya Vitamin, dan Sangat Berkhasiat
Bambang, 2017. “Pengaruh penambahan gula terhadap karakteristik bubuk instan daun sirsak (annona muricata l.) Dengan metode kristalisasi”. Jurnal Balai Pelatihan Pertanian Lampung.
Departemen Pertanian, 2014. “Data Situasi Pangan Provinsi DATI I Sumsel”. Palembang
Direktorat Gizi, 2017. Departement Kesehatan RI.
Dewi Aulia, 2016. “Sulfit Dipermasalahkan dan Nitrit Dikurangi” Universitas Gaja Mada, Yogyakarta.
Herawati dan Amzul, 2015. “Menghidupkan Kembali Nanas Prabumulih”. Universitas Sriwijaya.
Mulharjo, M, 2013. “Nanas dan Teknologi Pengolahannya”. Liberty, Yogyakarta.
Naning, 2012. “Pengaruh Waktu Tunda Giling Tebu dan Penambahan Natrium Metabisulfit terhadap Mutu Gula Merah Tebu”. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sudarmadji. S.2013, “Mikrobiologi Pangan”, PAU Pangan dan Gizi Universitas Gaja Mada, Yogyakarta.
Sukasih, 2012. “Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Sukim, 2014. “Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman Kapur Sirih Terhadap Mutu Organoleptik Dan Sifat Kimia Keripik Nanas”. Penerbit: Poltekkes Kemenkes Riau.
Suparman, 2013. “Budi Daya Tanaman Buah Unggul Indonesia”. Penerbit : kanisius. Jakarta.
Srirusmiyati, 2016. “Pengaruh Penambahan Natrium Metabisulfit dan Suhu Pemasakan Dengan Menggunakan Teknologi Vakum Terhadap Kualitas Gula Merah Tebu”. Jurnal Agritevh, Vol. 34, No. 4.
Standar Nasional Indonesia (2010). Kismis (SNI01-4862-1998). Pusat Standarisasi Industri. Departemen Perindustrian, Jakarta
Tri Reti. 2011. Kualitas Minuman Serbuk Instan. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta
Tarmansyah US; Puslitbang Indhan Balitbang Dephan. 2015. Pemanfaatan Serat Rami untuk Pembuatan Selulosa. STT, 18(2289).
Widawati Lina dan Hendri, 2016. “Pengaruh Konsentrasi Karagenan Terhadap Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik Minuman Jelly Nanas”. Jurnal Agritepa vol II No 2 Hal 145.
Winarno, 2012. “Kimia Pangan dan Gizi”. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.32502/jd.v4i1.2212
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Distilasi
Jurnal Distilasi is indexed by: