ALKOHOLISIS MINYAK JAGUNG (Zea Mays (L)) DENGAN MENGGUNAKAN KATALIS NaOH PADA TEKANAN 1 ATM
Abstract
Semakin meningkatnya penggunaaan bahan bakar minyak membuat ketersediaan bahan bakar minyak semakin menipis, hal ini merupakan tantangan yang harus diantisipasi dengan mencari sumber energy alternatif lain sebagai sumber energy terbarukan. Salah satu alternative yang bias dimanfaatkan yaitu minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Biodiesel adalah energy alternatif yang diperoleh dari lemak hewan ataupun minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Salah satunya adalah minyak jagung. Pembuatan biodiesel dari minyak jagung menggunakan proses alkoholisis, dimana akan terjadi pemecahan gugustrigliserida menggunakan alcohol membentuk ester dan gliserol sebagai produk sampingnya. Proses pembuatan biodiesel pada penelitian ini menggunakan minyak jagung, etanol dan katalis basah NaOH. Dilakukan menggunakan labu leher tiga yang dilengkapi dengan, pemanas, thermometer, serta magnetic stirrer sebagai pengaduk. Cuplikan di ambil setiap 10 menit sekali, kemudian lapisan bawah dianalisis kadarg liserolnya dengan cara asetin untuk mengetahui besar konversi perbagiannya. Pada penelitian ini kondisi optimum dicapai waktu 60 menit, suhu 110°C, persentase katalisator 2.5 %, kecepatan pengadukan 350 ppm, dan perbandi ngan alcohol-minyak 5 mgek/ mgek. Pada keadaan itu konversi mencapai 0.7736 bagian.
Full Text:
PDFReferences
Anita Dyah Morina, (2019). Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Biji Kapuk (Ceiba Pentandra) Menggunakan Katalis Lempung Teraktivasi Dengan Variabel Jumlah Katalis Dan Suhu Reaksi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Andaka, G. (1990). Alkoholisis Minyak Biji Karet dengan Etanol pada Tekanan lebih dari Satu Atmosfer Memakai Katalisator Asam Khlorid. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Jurusan Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada.
Griffin, R. C. (1955). Technical Methods of Analysis. McGrawHill Book, 2 ed., 107- 110.
Joko Susanto dkk. (2016). Sintesis Biodiesel dari Minyak Biji Kapuk Randu dengan Variasi Suhu pada Reaksi Transesterifikasi dengan Menggunakan Katalisator NaOH dan Rasio Minyak/Metanol.
Johnstone, R. E. and Thring, M. W. (1957). Pilot Plant Models and Scale Up Method in Chemical Engineering. McGrawHill Book Company,Inc. NewYork, 66-67.
Marlina L, Imam Ramdan, (2017). Identifikasi kadar asam lemak bebas pada berbagai jenis minyak goreng nabati. Bandung : Politeknik TEDC Bandung.
Roni, Kiagus Ahmad. (2012). Pembuatan biodiesel biji kepuh (sterculia foetida l.) Dengan proses alkoholisis dengan katalisator buangan proses perengkahan minyak bumi pertamina unit ii palembang.
Roni, Kiagus Ahmad. (2016). Alkoholisis Minyak Goreng Bekas (Jelantah)Pada Tekanan Lebih Dari Satu Atmosfer Dengan Katalisator Buangan Proses Perengkahan Minyak Bumi Unit III Palembang.
Sasuta Andre, (2018). Pengaruh Komposisi Biodiesel Minyak Jarak Dan Biodiesel Minyak Jagung Dengan Waktu Reaksi 60 Menit Dan Temperatur Reaksi 60?C Terhadap Sifat Campuran Biodiesel. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Westerterp, K. R., Swaaij, W. P. M. V., and Beenackers, A. A. C. M. (1984). Chemical Reaktoris Design and Operation. John Wiley and Sons. New York, 16.
DOI: https://doi.org/10.32502/jd.v5i1.3023
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Distilasi
Jurnal Distilasi is indexed by: