PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI ARANG TONGKOL JAGUNG DENGAN VARIASI KONSENTRASI AKTIVATOR NATRIUM KARBONAT (Na2CO3)

Meilianti Meilianti

Abstract


Tongkol buah jagung merupakan hasil perkebunan jagung yang biasanya langsung dibuang oleh para pedagang yang menjual makanan yang berbahan baku buah jagug ke lingkungan.  Tongkol buah jagung dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan karbon aktif karena mempunyai struktur berpori dan mengandung selulosa (41%) dan hemiselulosa (36%) yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik karbon aktif  yang dibuat dari arang tongkol jagung dengan aktivator Na2CO3. Proses karbonisasi karbon aktif dilakukan menggunakan alat furnace selama 30 menit dengan suhu 550 °C. Karbon aktif hasil proses karbonisasi dihaluskan dan diayak dengan ukuran 70 mesh dan diaktivasi selam 24 jam dengan larutan Na2CO3 dengan variasi konsentrasi 4.5%w/v, 5.0%w/v, 5.5%w/v, 6.0%w/v dan 6.5%w/v. Setelah dilakukan pengujian terhadap beberapa variable yang mengacu pada SNI 06 – 3730   – 1995 didapat kesimpulan bahwa karakterisasi karbon aktif dengan aktivator Na2CO3 yang yaitu kadar air terendah pada sampel 4.5 %w/v sebesar 0,20 %, kadar abu terendah pada sampel 4.5%w/v sebesar 0.85%w/v, zat terbang terendah pada sampel 6.5 %w/v sebesar 5,05 %, dan daya serap maksimum terhadap iodium pada konsentrasi 6,0 %w/v sebesar 1143 mg/g.


Full Text:

PDF

References


Fauziah, N. (2009). Pembuatan Arang Aktif Secara Lagsung dari Kulit Acasia mangium Wild dengan Aktivasi Fisika dan Aplikasinya Sebagai Adsorben. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: IPB

Fessenden, J. dan J.S. Fessenden. (1982). Kimia Organik. Terjemahan oleh Pudjaatmaka, A. Hadyana. Jakarta: Erlangga.

Gunawan, E. R dan D. Suhendra. (2010). Pembuatan Arang Aktif dari Batang Jagung Menggunakan Aktivator Asam Sulfat dan Penggunaannya pada Penjerapan Ion Tembaga (II). Makara Sains, 14 (1): 22-26.

Hartanto, Singgih dan Ratnawati. (2010). Pembuatan Karbon Aktif dari Tempurung Kelapa Sawit dengan Metode Aktivasi Kimia, Jurnal Sains Materi Indonesia, 12(1), 12-16.

Hudaya, N., dan Hartoyo. (1990). Pembuatan Arang Aktif Dari Tempurung Biji-bijian Asal Tanaman Hutan dan Perkebunan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 8 (4), 146-149.

Lorenz, KJ, and K. Kulp. (1991). Handbook of Cereal Science and Technology. New York USA: Marcel Dekker Inc.

Manocha, Statish, M. (2003). Porosus Carbon. Departement of Materials Science. Standar Patel University, India. Sadhana, 28(1 dan 2), 335-348.

Putranto, Ari Dwi dan Razif, M. (2005). Pemanfaatan Kulit Biji Mete Untuk Arang Aktif Sebagai Adsorben Terhadap Penurunan Parameter Phenol. Institut Teknologi Sepuluh November – Surabaya.

Riyanti, F. Dan Poedji Loekitowati. (2006). Optimasi Pembuatan Karbon Aktif dari Kulit Biji Kepayang (Pengium edule Reinw) Dan Aplikasinya Untuk Menyerap H2S dan NH3 Dari Limbah Karet. Jurnal Penelitian Sains, 19(4), 42-51.

Saputro, Mugyono. (2010). Pembuatan Arang Aktif Kilit Kacang Tanah Dengan Aktivator Asam Sulfat. Jurnal Universitas Diponegoro: Semarang.

Standar Nasional Indonesia. (1995). Arang Aktif Teknis (SNI 06-370-1995), Jakarta: Badan Standardisasi Nasional Indonesia.

Sontheimer, J. E. (1985). Activated Carbon for Water Treatment Netherlands. Elsevair, 51-105.

Wirawan, Teguh. (2012). Adsoprsi Fenol Oleh Arang Aktif Dari Tempurung Biji Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.). Universitas Mulawarman - Samarida.

Carangal, Ayudiarti, Diah Lestari, dan Peranginangi. (2014). Ekstraksi Asam Sitrat Belimbing Wuluh. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 2 (1), 35-43.




DOI: https://doi.org/10.32502/jd.v5i1.3025

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Distilasi



Jurnal Distilasi is indexed by: