PEMBERIAN LARUTAN SUSU SEBAGAI MEDIA FEMINISASI LARVA IKAN BETOK (ANABAS TESTUDINEUS)
Abstract
Salah satu kendala dalam pembudidayaan ikan betok (Anabas testudineus) adalah adanya perbedaan ukuran yang mencolok antara individu jantan dan betina. Sehingga menyebabkan hasil panen yang bervariasi. Selain faktor genetik, perbedaan ini dikarenakan adanya pengaruh dari jenis kelamin terkait dengan pertumbuhan ikan, dimana ikan betok betina lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan ikan betok jantan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keefisienan perendaman menggunakan larutan susu sapi, larutan susu kedelai, dan kombinasi dari laturan susu sapi dan susu kedelai pada tingkat keberhasilan feminisasi larva ikan betok (Anabas testudineus). Larva ikan berumur 3 hari hasil dari pemijahan sendiri. Larva ikan diberi perlakuan berupa perendaman pada setiap perlakuan selama 10 jam dengan dosis 2ml/liter. Pemeliharaan larva selama 60 hari wadah yang digunakan selama pemeliharaan berupa toples dengan volume 16 liter. Larva diberi makan berupa Artemia selama 10 hari, kemudian Cacing Tubifex selama 10 hari, dan dilanjutkan denagn pakan komersil berupa pellet berbentuk butiran halus, pemberian pakan secara adlibitum (sampai kenyang). Nisbah kelamin ditentukan diakhir penelitian dengan cara membedah tubuh ikan, mengambil gonad, memberi larutan Asetokarmin, dan kemudian dilakukan pengamatan dibawah mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan nisbah kelamin betina tertinggi pada perlakuan perendaman menggunakan larutan susu sapi sebesar 63%, di ikuti dengan perlakuan menggunakan kombinasi larutan susu sebesar 52%, dan terendah pada perlakuan menggunakan larutan susu kedelai sebesar 37%.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.