RESPON PERTUMBUHAN DAN PANEN TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccaharata Sturt) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS LIMBAH PERKEBUNAN DAN CENDAWAN MIKORIZA PADA LAHAN KERING MASAM
Abstract
Di Indonesia sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan nama jagung manis banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan jagung biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pemberian jenis kompos limbah perkebunan dan takaran pupuk cendawan mikoriza terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) yang dibudidayakan pada lahan kering sub marginal. Kegiatan penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2024. Penelitian ini menggunakan metode ksperimen lapangan dengan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan 12 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak tiga kali. Adapun faktor perlakuan yang diterapkan sebagai berikut: Petak Utama: Pemberian jenis Kompos (K) : K1 = kompos tankos K2 = kompos blotong dan K3 = kompos LCC. (legume cover crops). Perlakuan anak petak pemberian pupuk mikoriza (M) yaitu M0 = tanpa pupuk mikoriza (kontrol), M1 = pemberian pupuk mikoriza 5 gram/.tanaman M2 = 10 gram/tanaman dan , M3 = 15 gram/tanaman. Peubah yang diamati dalam penelitian ini meliputi: (1) Tinggi Tanaman (cm) (2) Jumlah Daun (helai) (3) Panjang Tongkol (cm) (4) Diameter Tongkol (cm) (5) Berat Tongkol (g) (6) Produksi PerPetak (kdengan g). Berdasarkan hasil peneletian ini menunjukan bahwa, kombinasi perlakuan pemberian pupuk kompos LCC 5 ton/ha (3 kg/petak) dan pemberian pupuk mikoriza 15 gram/tanaman memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis pada lahan kering masam dengan produksi rata-rata sebesar 11,61 kg/petak atau setara dengan 15,48 ton/ha.
In Indonesia, sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) or better known as sweet corn is widely consumed by the public because it has a sweeter taste compared to regular corn. This study aims to determine and study the effect of providing the type of plantation waste compost and the dosage of mycorrhizal fungus fertilizer on the growth and production of Sweet Corn (Zea mays saccharata Sturt) cultivated on sub-marginal dry land. This research activity was carried out from May to August 2024. This study used a field experiment method with a Split Plot Design with 12 treatment combinations repeated three times. The treatment factors applied are as follows: Main Plot: Provision of Compost Type (K): K
1
= tankos compost K2
= blotong compost and K3
= LCC compost. (legume cover crops). Sub-plot treatment of mycorrhizal fertilizer (M) is M0
= without mycorrhizal fertilizer (control), M1
= provision of mycorrhizal fertilizer 5 g/plant M2
= 10 g/plant and, M3
= 15 g/plant. The variables observed in this study include: (1) Plant Height (cm) (2) Number of Leaves (strands) (3) Length of Cob (cm) (4) Diameter of Cob (cm) (5) Weight of Cob (g) (6) Production Per Plot (k with g). Based on the results of this study, it shows that the combination of treatment of providing 5 tons/ha (3 kg/plot) of LCC compost fertilizer and providing 15 grams/plant of mycorrhizal fertilizer has the best effect on the growth of sweet corn plants on dry acidic land with an average production of 11.61 kg/plot or equivalent to 15.48 tons/ha.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustriana. R, dan T. Tripeni, 2004, Fisiologi Tumbuhan I. Bandar Lampung. Universitas Lampung.
Badan Pusat Stastika. 2018. Data Badan Pusat Stastika Tentang jagung manis.
Buana. L., D. Siahaan dan A. Sunardi. 2003. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit.Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Chairani. 2005. Upaya Pemanfaatan Blotong sebagi Pupuk untuk Mengurangi Pencemaran (Studi Kasus Pemanfaatan Pada Tanaman Jagung). Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian. 3(3): 73-78.
Darmosarkoro, W. dan S. Rahutomo. 2007. Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagi Bahan Pembenah Tanah. Jurnal lahan dan Pemupukan Kelapa Sawit Edisi 1. Pusat Penelitian Kelapa Sawit, C4: 181-194.
Denis S, Ainun R, Saipul B. D. 2016. pembuatan pupuk kompos dari tandan kososng kelapa sawit dengan menggunakan berbagai jenis dekomposer dan limbah cair kelapa sawit sebagai activator. Penjelasan tankos 4(5).
Fauzi, Y. 2002. Kelapa Sawit: Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analis Usaha dan Pemasaran. Jakarta: Penebar
Fauzi, Yan,dkk. 2012. Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta
Halis, Murni, P., dan Fitria, A. B., 2008. Pengaruh Jenis dan Dosis Cendawn Mikoriza Arbuskular Terhadap Pertumbuhan Cabai Pada Tanah Ultisol. Jurnal Biospecies. Vol. 1 (2):59-62.
Hanafiah, KA. 2012. Perancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Rajawali Press. Jakarta.
Harahap, I. Y.: Taufik, C. H.: Simangunsong, G.: Rahutomo, R. 2008. Mucuna bractea Pengembangan dan pemanfaatnnya di Perkebunan Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Harizamry. 2007. Tanaman Jagung Manis (Sweet cron). Penebar Swadaya. Jakarta. Husin, E. F. 2000. Cendawan Mikoriza Arbuskular. Fakultas Pertanian Universitas Andalas: Padang.
Kesumaningwati R. 2015. Penggunaan Mol Bonggol Pisang (Mulsa paradisiaca) sebagai Dekomposer untuk Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit.
Marsono dan Linga, P. 2003. Petunjukan Pengunan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mulat, T. 2003. Membuat dan Memanfaatkan Kascing Pupuk Organik Berkualitas. Agromedia. Jakarta.
Pangaribuan, Nurmala. Penjaringan Cendawan Mikoriza Arbuskula Indigenous dari Lahan Penanaman Jagung dan Kacang Kedelai Pada Gambut Kalimantan Barat. Jurnal Agro, 2014, 1.1: 50-60.
Prihastuti. 2007. Isolasi dan Karakterisasi Mikoriza Vesikular-Arbuskular Di Lahan Kering Masam, Lampung Tengah. http://ipb.ac.id. Diakses tanggal 11 November 2016.
Purwasih, W., Lubis , K, B, E. Sartini. 2019. Penampilan Morfologi Akar Beberapa Hasil Persilangan (F1) Tanman Jagung pada Media Tanah Gambut dengan Penambahan Bahan Organik Leguminosa di Rhizorton. Jurnal Agroteknologi FB USU Volume 7(2): 297-302.
Purwono, M; Hartono; 2007. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya, Depok
Rifai’I R.S., 2009. Potensi Blotong (Filter Cake) sebagai Pupuk Organik Tanaman Tebu, LPP, Yogyakarta, 2009.
Rukmana, RH, 2007. Usaha Tani Jagung. Kanisius. Medan.
Sastrosayono, S. 2005. Budidaya Kelapa Sawit. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Simanungkalit, R.D.M., D.A. Suriandikarta, R. Saraswati, D. Setyorni dan W. Soverda, N., Rinaldy, dan I. Susanti. 2008. Pengaruh beberapa macam bokashi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicon esculentum mill) di polybag. Jurnal Agronomi 12(1);17-20
Sukendar, 2011. Budidaya Jagung Manis. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sundari, S., T. Nurhidayati, dan I, Trisnawati, 2011. Isolasi dan Identifikasi Mikoriza. Syafitry, Ririn. 2017. Aplikasi Hijuan dan Kompos Mucuna Braccteata pada Tanaman Sawi Hijau (Brassica Juncea L.). Riau. Jurnal Faperta. Vol 4(1). Syukur, M. Dan Rifianto, A. 2014. Jagung Manis. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wahyu A. A, Yulisa. F dan Dian R. J. 2013. Pemanfaat Kulit Pisang dan Mucuna bracteate sebagai Pupuk Kompos. Mucuna bracteate. 3(10).
Wiyana. 2008. Studi Pengaruh Penambahan Lindi dalam Pembuatan Pupuk Organik Granuler terhadap Ketercucian N, P, K. MST UGM. Yogyakarta.
Yusnaini S. 2014. Pengelolaan Hara Fosfor Secara Biologis Kunci Pertanian erkelanjutan. Lembaga Penelitian. Universitas Lampung.
Yuwono, T. 2006. Bioteknologi Pertanian. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.32502/jk.v20i1.10256
Refbacks
- There are currently no refbacks.

klorofil by jurnal.um-palembang.ac.id is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.