PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN GULMA PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.)
Abstract
This research was carried out on the farm land of the PLN Diklat Complex in Timbangan Village, Indralaya Utara Subdistrict, Ogan Ilir District, which ran from January to April 2018. The design used was Factorial Randomized Block Design. The main factor is the type of manure consisting of chicken manure (P1) and cow manure (P2). The second factor is that the manure dosage consists of without manure (D0), a dose of 10 tons / ha (D1), a dose of 20 tons / ha (D2) and a dose of 30 tons / ha (D3). Based on the number of treatments tested, there are 2 x 4 = 8 combinations of treatments. Each treatment was repeated three times (8 x 3) so that there were 24 experimental units. Observation of weeds is calculated by SDR (Summed Dominance Ratio), which is an important value divided by its forming parameters with the formula: KN + FN + DN / 3. The variables observed included the identification of weeds and the number of species of weeds. The results showed that weed species that dominated for each treatment were the same, and the highest weed dry weight was found in the treatment of chicken manure (P1). The types of weeds that dominated at the beginning of the observation were Digitaria cilliaris, Eleusine indica, Cyperus rotundus and Hedyotis corymbosa. Types of weeds that dominate the observations of age 30 and age 70 HST are Cyperus rotundus, Digitaria cilliaris, Elusine indica and Richardia brasiliensis.
Penelitian ini dilaksanakan di lahan petani Komplek PLN Diklat Desa Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir yang berlangsung dari bulan Januari hingga April 2018. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor pertama yaitu jenis pupuk kandang terdiri dari pupuk kandang kotoran ayam (P1) dan pupuk kandang kotoran sapi (P2). Faktor kedua yaitu dosis pupuk kandang terdiri dari tanpa pupuk kandang (D0), dosis 10 ton/ha (D1) ,dosis 20 ton/ha (D2) dan dosis 30 ton/ha (D3). Berdasarkan jumlah perlakuan yang dicobakan maka terdapat 2 x 4 = 8 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali (8 x 3) sehingga terdapat 24 unit percobaan. Pengamatan gulma dilakukan perhitungan SDR (Summed Dominance Ratio), yaitu nilai penting dibagi dengan parameter pembentuknya dengan rumus : KN + FN + DN/3. Peubah yang diamati meliputi identifikasi gulma dan jumlah jenis gulma. Hasil penelitian menunjukkan Jenis gulma yang mendominasi untuk setiap perlakuan sama, dan berat kering gulma terbanyak terdapat pada perlakuan pupuk kandang ayam (P1). Jenis gulma yang mendominasi pada awal pengamatan adalah Digataria cilliaris, Eleusine indica, Cyperus rotundus dan Hedyotis corymbosa. Jenis gulma yang mendominasi pada pengamatan umur 30 dan umur 70 HST adalah Cyperus rotundus, Digataria cilliaris, Elusine indica dan Richardia brasiliensis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. .2010. https://coretanroodeetea. wordpress.com/2010/06/07 /kerugian-akibat-gulma/ Roodeetea's Blog. Diakses 22 Mei 2019
Jatmiko,S.Y., Harsanti S., Sarwoto, dan A.N. Ardiwinata. 2002. Apakah herbisida yang digunakan cukup aman? hlm. 337-348. Dalam J. Soejitno, I.J. Sasa, dan Hermanto (Ed.). Prosiding Seminar Nasional Membangun Sistem Produksi Tanaman Pangan Berwawasan Ling-kungan. Pusat Penelitian dan Pengem-bangan Tanaman Pangan, Bogor.
Kartikawati, L.D., Sumarni, T., Sebayang, H.T. 2011. Pengaruh Aplikasi Pupuk Kandang dan Tanaman Sela (Crotalaria juncea L.) Pada Gulma dan Pertanaman Jagung (Zea Mays L.) Tesis Program Pascasarjana Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya, Malang.
Madauna, I.S. 2009. Kajian Pupuk Organik Cair Lengkap Dosis Rendah pada Sistem Budidaya Tanpa Olah Tanah terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Jagung. J. Agroland. 16 (1) : 24 – 32
Mas’ud H. Komposisi dan Efesiensi Pengendalian Gulma pada Pertanaman Kedelai dengan Penggunaan Bokasih. Composition and Efficiency of Weed Control at Soybean Cultivation with Bokashi Addition. J. Agroland. Universitas Tandulako. Sulawesi Tengah. 16 (2) : 118-123
Mayadewi., N.A. 2007. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Jagung Manis. J. Agritrop. 26 (4) : 153
Palijama, W., Riry, J., dan Wattimena, A.Y. 2012. Komunitas Gulma pada Pertanaman Pala (Myristica Fragrans H) Belum Menghasilkan dan Menghasilkan di Desa Hutumuri Kota Ambon. J. Agrologia. 2 : 91-169.
Prahasta. 2009. Agribisnis Jagung. Pustaka Grafika. Bandung, hal. 1.
Purwono dan R. Hartono. 2008. Bertanam Jagung Unggul. Swadaya. Jakarta, hal.10-11.
Roesmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Sembodo, Dad R.J. 2010. Gulma dan pengelolaannya. Graha Ilmu, Yogyakarta. 21-31.p.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.591 hal.
Salisbury and C. W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Penerbit ITB. Bandung, hal. 40.
Soetidjo,D. 1974. Dasar-dasar Ilmu Pengendalian/Pemberantasan Tumbuhan Pengganggu. IPB. Bogor. 98.h.
Syawal,Y. 2010. Interaksi Tanaman dengan Gulma. Pakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. 74.h.
Sucipto, Cecep. 2012. Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Widowati, L.R. 2004. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Agromedia Pustaka. Jakarta
DOI: https://doi.org/10.32502/jk.v14i1.1842
Refbacks
- There are currently no refbacks.
klorofil by jurnal.um-palembang.ac.id is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.