RESPON PERTUMBUHAN BIBIT TEBU (Saccharum officinarum L.) TERHADAP PUPUK KOTORAN AYAM DAN JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

Nurbaiti Amir

Abstract


Respon Pertumbuhan Bibit Tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap Pupuk Kotoran Ayam dan Jenis Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Pertumbuhan Bibit Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Pada Berbagai Takaran Pupuk Kotoran Ayam dan Jenis Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Penelitian ini dilaksanakan dilahan warga di jl.Sukatani km 7 Palembang, dari bulan Juni sampai September 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK ) Faktorial dengan 9 Kombinasi Perlakuan dan 3 ulangan. contoh perlakuan adalah sebagai berikut : (1) Pupuk kandang Kotoran Ayam (T) yaitu : T1 = 5 ton/ha, T2 = 10 ton/ha, T3 = 15 ton/ha, dan (2) Jenis zat pengatur tumbuh (Z) yaitu :, Z1 = Air kelapa muda, Z= Urine sapi. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah Waktu keluar tunas (HST),  Jumlah anakan,  Jumlah Akar (helai), Persentase tanaman hidup (%). Berdasarkan hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa  perlakuan pupuk kotoran ayam berpengaruh sangat nyata  terhadap persentase tanaman yang hidup, namun berpengaruh tidak nyata terhadap peubah yang lainnya.  Perlakuan jenis zat pengatur tumbuh berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap semua peubah yang diamati, namun berpengaruh tidak nyata terhadap persentase tanaman yang hidup. Sedangkan perlakuan interaksi berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang lainnya.  Perlakuan takaran pupuk kotoran ayam 10 ton/ha memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bibit tebu. Perlakuan jenis ZPT air kelapa muda menghasilkan pertumbuhan bibit tanaman tebu yang terbaik


Keywords


bibit tebu; kotoran ayam; zat pengatur tumbuh

Full Text:

PDF

References


Gardner, F. P., R. B. Pearce, dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Ul Press, Jakarta

Haryuni. 2014. Effektifitas Metarhizium dan Pupuk Organik terhadap perkembangan Hama Uret (Lepidiota stigma) pada tanaman Tebu.

Perworejo. Juswardi, H. B. 2008. Pengaruh pemberian Air Kelapa Muda Terhadap Pertumbuhan dan Produksi kacang Hijau Varietas 129 (Phaseolus radiatus L.) FMIPA Universitas Andalas. Padang

Leiwakabessy, FM. 2004. Kesuburn Tanah. Depatermen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian bogor.

Lingga, P dan Marsono, 2012. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta

Mansur, 2015. Pengaruh Perbedaan Ruas Dan Jenis Pupuk Organic Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) di polybag. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Palembang. (Tidak Dipublikasikan)

Nugroho, P. 2015 Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair. Pustaka Baru Press. Yokyakarta.

Rahardjo, M, I Darwati dan A. Shusena. 2006. Produksi dan mutu simplisia purwoceng berdasarkan lingkungan tumbuh dan umur tanaman. Jurnal Bahan Alam Indonesia 5

Rineksane, I. A. 2000. Perbanyakan tanaman manggis secara in vitro dengan perlakuan kadar BAP, air kelapa, dan arang aktif. Tesis. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Rosa, Y, 2011. Pemberian Urine Sapi, Air Kelapa, Dan Rootone Terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman Merkisa (Passiflora Edulis Var. Flavicarpa), Solok.

Santoso, DA. 2010. Laporan Akhir Tebu Transgemik IPB 1 yang mengeksprsikan Gen Fitase untuk Menghambat Pemakayan Pupuk P. Laporan Akhir Dana DIKTI 2010.

Salisbury, Frank B. dan Cleon W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Perkembangan Tumbuhan, dan Fisiologi Lingkungan. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Saifudin, 2010. Budidaya Tanaman Tebu. Bumi Aksara. Jakarta.

Shahab. S,. N. Ahmad. And N. S. Klan. 2009. Indole acetic acid production and enhanced plant growth promotion by indigenous PSBs. African Jouenal of Agricultural Research 4: 1312-1316.

Sutedjo, MM. 2010.Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.32502/jk.v14i2.2366

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
klorofil by jurnal.um-palembang.ac.id is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.