RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP PEMBERIAN BERBAGAI JENIS KOMPOS LIMBAH PERKEBUNAN PADA BERBAGAI TINGKAT PEMUPUKAN KIMIA PADA LAHAN KERING SUB OPTIMAL

Yopie Moelyohadi

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mempelajari dan menentukan jenis kompos limbah perkebunan yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada berbagai tingkat pemupukan kimia pada lahan kering sub optimal. Penelitian ini telah di laksanakan di lahan pertanian milik petani yang terletak di Desa pulau semambu Kecamatan Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai Agustus 2021. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu benih kacang tanah varietas jerapah, kapur dolomit, pupuk Urea, SP36, KCl, tankos, LCC, bekatul, gula pasir, EM4 dan air. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cangkul, parang, meteran, tali rafia, ember, pompa air, selang, gergaji, waring, kayu, martil, paku, garu, tugal, papan nama, timbangan, sprayer serta alat tulis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Percobaan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Sebagai perlakuan petak utama adalah pemberian berbagai jenis kompos limbah perkebunan, dengan tiga taraf perlakuan , yaitu: B0 = Tanpa pemberian kompos (kontrol), B1 = Kompos tankos (10 Ton/Ha), dan B2 = Kompos LCC (10 Ton/Ha) Perlakuan anak petak adalah pemberian pupuk kimia pada berbagai tingkat pemupukan dengan empat taraf perlakuan, yaitu: K1 = 25 % dosis pupuk kimia (17,5 kg/ha urea + 25 kg/ha SP36 + 12,5 kg/ha KCl), K2 = 50 % dosis pupuk kimia (35 kg/ha urea + 50 kg/ha SP36 + 25 kg/ha KCl), K3 = 75 % dosis pupuk kimia (52,5 kg/ha urea + 75 kg/ha SP36 + 37,5 kg/ha KCl)., K4 = 100 % dosis pupuk kimia (75 kg/ha urea + 100 kg/ha SP36 + 50 kg/ha KCl). Cara kerja pada penelitian ini terbagi menjadi ; 1). Pembuatan kompos, 2).Pengolahan lahan, 3). Pengapuran, 4). Penanaman, 5). Pemupukan, 6). Pemeliharaan, dan 7). Panen. Peubah pengamatan dalam penelitian ini meliputi ; 1). Tinggi tanaman (cm), 2). Jumlah cabang primer (tangkai), 3), Jumlah polong isi/tanaman (polong), 4).  Berat polong/petak (g), 5). Berat 100 butir biji (g), 6). Hasil panen/hektar (ton) . Dari hasil percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemberian berbagai jenis kompos limbah perkebunan dan pemberian pupuk kimia pada berbagai tingkat pemupukan berpengaruh sangat nyata terhadap semua peubah yang diamati. Begitu juga dengan interaksi antar perlakuan berpengaruh sangat  nyata terhadap semua peubah yang diamati. Kombinasi pemberian kompos tankos dan pupuk kimia pada tingkat pemupukan 100% memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah, dengan hasil panen rata-rata mencapai 2,33 ton polong kering/hektar.


Keywords


Kacang tanah; kompos; limbah perkebunan; pemupukan kimia; lahan sub obtimal

Full Text:

PDF

References


Adisarwanto, T. 2003. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering. Penebar Swadaya, Jakarta.

Agustina, 1990. Nutrisi tanaman . Rineka Cipta . Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2014. Sumsel Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik Nasional. Jakarta

Darnoko dan T. Sembiring. 2005. Sinergi Antara Perkebunan Kelapa Sawit dan Pertanian Tanaman Pangan Melalui Aplikasi Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Tanaman Padi. Pertemuan Kelapa Sawit 2005; Peningkatan Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Melalui Pemupukan dan Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit. Medan, 19-20 April 2005 : 138-151.

Djafar, Z.R. Dartius, Aedi; Dotti S, Erwin Y, Hadiyono, Yurnawati, S. Aswad, M. dan Saeri, S. 1990. Dasar-Dasar Agronomi. Diktat Kuliah.Kerjasama BKS-B dan USAID. Palembang.

Harahap, S. N. Kairul. Surio, T dan Tompul,S. 2008. Tanaman Penutup Tanah Peningkata Produksi Perkebunan. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Refqi M.Z. H, Indrawati, dan Rahmiana Zein. 2013. Analisis warna, bau, pH, Fe, Zn dan N-organik pada kompos yang dibuat dari tandan kelapa sawit dengan menggunakan aktivator lumpur aktif. PT. Bumi Sarimas Indonesia. Jurnal Kimia Unand. ISSN No. 2303-3401. Volume 2. Nomor 2. 2013.

Stevenson, F.J. 1994. Humus chemistry, genesis, composition, reactions. A Wiley interscience Publication. John Wiley& Sons. New York.

Sumarni, N., R. Rosliani dan A.S. Duriat. 2010. Pengelolaan fisik, kimia dan biologi tanah untuk meningkatkan kesuburan lahan dan hasil cabai merah. J. Hort. 20:130-137.

Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik. Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kanisius. Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.32502/jk.v17i1.4943

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
klorofil by jurnal.um-palembang.ac.id is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.