Karakteristik Ibu yang Mengalami Intra Uterine Fetal Death di RSMP Periode 1 Januari 2011-31 Desember 2013

Severina Adella Tobing, Indriyani indriyani

Abstract


Kematian bayi dapat terjadi setelah dilahirkan maupun saat masih di dalam kandungan atau disebut dengan intra uterine fetal death (IUFD). Menurut WHO dan The American College of Obstetricians and Gynecologists yang disebut IUFD adalah janin yang mati dalam rahim dengan berat badan 500 gram atau lebih atau kematian janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik ibu yang mengalami IUFD di RS Muhammadiyah Palembang selama tahun 2011-2013. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian didapatkan informasi bahwa kejadian IUFD terjadi pada ibu dengan usia yang tidak berisiko (20-35 tahun) sebanyak 43 orang (69,4%), paritas berisiko (primipara) sebanyak 40 orang (64,5%), usia kehamilan berisiko (<37 minggu) sebanyak 62 orang (100,0%), terjadi pada ibu tanpa penyakit penyerta sebanyak 57 orang (91,9%) dan terjadi pada ibu dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 59 orang (95,2%).

Keywords


Karakteristik IUFD, intra uterine fetal death, kematian janin dalam rahim

Full Text:

PDF

References


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Profil Kesehatan Indonesia.

UNICEF,WHO,WORLD BANK,UN DESA UNPD. 2013. Mortality Rate, Ifant (per 1,000 Live Birth. 3. Saifudin,dkk. 2010. Imu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta. Hal. 668, 685, 732-733

Manuaba, dkk. 2012. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan,dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi 2. EGC. Jakarta. Hal. 11, 111, 166, 267-269, 345-346, 429-431, 443

Notoatmodjo,soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rhineka Cipta. Jakarta. Hal. 19, 37-38, 103, 115

Nababan, Nura. 2008. Jurnal Gambaran Faktor Yang Menyebabkan Kematian Janin dalam Kandungan. Medan

BKKBN, 2007. Empat Terlalu. Jakarta

Ningtyas. 2010. Jurnal Karakteristik Ibu hamil dengan Intra Uterine Fetal Death (IUFD).

Singh, Neetu., Kiran Pandey,. Charu Pratap. and Reshika Naik. 2013. Sebuah Studi Retrospektif dari 296 Kasus Kematian Janin di Sebuah Pusat Perawatan Tersier. 2 (2): 141-146. (

Rukiyah & Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan IV Patologi Kebidanan. Edisi revisi. CV. Trans Info Media. Hal. 172-177, 186, 226

Saifudin,dkk. 2009. Imu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta. Hal. 335

Cunningham, F. Gary, et al. 2012. Obstetri Williams. Dalam: Brahm U. Pendit, et al. Dalam: Setia, Rudi, et al. EGC. Jakarta. Hal. 659

Sofian, Amru. 2011. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri. Edisi 3. EGC. Jakarta. Hal. 125

Nababan, Nura. 2008. Jurnal Gambaran Faktor Yang Menyebabkan Kematian Janin dalam Kandungan. Medan

Henk J. Out, Carole D, Koojiman, Hein W. Bruinse. and Ronald H.W.M. Derksen. 1991. Temuan Histopatologi pada Plasenta dari Pasien dengan Kematian Janin dalam Rahim dan Anti- fosfolipid Antibodi. 41 (3): 179-186. (www.sciencedirect.com/science/article/pii/002822439190021C)

Angelique JA Kooper, Brigitte HW Faas, Ilse Feenstra, Nicole de Leeuw. and Dominique FCM Smeets. Pendekatan Diagnostik Terbaik untuk Genetik Evaluasi Janin Setelah Kematian dalam Rahim di Trimester Pertama, Kedua atau Ketiga: QF-PCR, Karyotyping dan / atau Genom Wide Analisis SNP Array.

UNICEF,WHO. 2011. Children Reducing Mortality. Diakses pada tanggal 20 November 2013. (http;www.who.int)




DOI: https://doi.org/10.32502/sm.v6i1.1377

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Severina Adella Tobing, Indriyani indriyani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

   

Statistic counter 

sinta4