Uji Efektifitas Lendir Bekicot (Achatina Fulica) Dibandingkan dengan Povidon Iodine 10% terhadap Penyembuhan Luka Sayat (Vulnus Scissum) pada Mencit (Mus musculus)

Ertati Suarni, Putri Rizki Amalia Badri

Abstract


Bekicot (Achatina fullica) adalah moluska yang hidup hampir di seluruh belahan dunia. Masyarakat pedesaan sering memanfaatkan lendir bekicot sebagai obat luka. Lendir bekicot memiliki senyawa yang diduga berkhasiat sebagai penyembuh luka dan antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan lendir bekicot terhadap penyembuhan luka sayat pada mencit (Mus musculus) galur wistar dibandingkan dengan povidon iodine 10%. Desain penelitian eksperimental dengan subjek penelitian 30 ekor mencit (Mus musculus) galur wistar yang diberi luka sayat paha kanan. Subjek dibagi menjadi 5 kelompok yaitu, K(-) aquades, K(+) povidone iodine 10%, K1 (100%), K2 (75%), K3 (50%). Data diambil adalah waktu penyembuhan luka sayat dan pengamatan makroskopis kriteria Nagaoka. Rata-rata waktu yang dibutuhkan penutupan luka K(-) 9,83 hari, K(+) 6,83 hari, K1 6,5 hari, K2 6 hari dan K 3 6,16 hari. Uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% (p=0,05) menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi pada berbagai konsentrasi dengan kelompok povidon iodine 10% dan aquades (p<0,05), Kemudian dilanjutkan dengan uji post hoc menunjukan bahwa berbagai kandungan lendir bekicot mempunyai efek yang sama dengan povidon iodine 10%. Hasil penelitian menunjukan lendir bekicot pada berbagai konsentrasi efektif mempercepat penyembuhan luka sayat dibandingkan aquadest (p<0,05) tetapi tidak berbeda signifikan jika dibandingkan dengan povidone iodine 10%. Kesimpulan, lendir bekicot mampu mempercepat penyembuhan luka sayat pada mencit.

Keywords


bekicot (Achatina fullica), lendir bekicot, penyembuhan luka sayat

Full Text:

PDF

References


Hariyanti, R. 2006. Atlas Binatang: Aves dan Invertebrata. Tiga Serangkai. Solo. Indonesia.

Rahmat, R. 2001. Teknologi Tepat Guna: Aneka Olahan Bekicot. Kanisius. Yogyakarta. Indonesia. 3. Grahacendikia. 2009. Perbedaan Kecepatan Penyembuhan Luka Bersih Antara Penggunaan Lendir bekicot (Achatia fullica) dengan Povidone Iodine 10% dalam Perawatan Luka Bersih pada Marmut (Cavia porcellus). Universitas Brawijaya Malang.

Berniyanti T. 2007. Karakterisasi Protein Lendir Bekicot (Achasin) Isolat Lokal sebagai Faktor Antibakteri. Media kedokteran hewan.

Purnasari W. P. 2010. Pengaruh Lendir Bekicot (Achatina fulica) terhadap Jumlah Sel Fibroblas Pada Mencit. Sains Medika. Fdkultas Kedokteran Universitas Sultan Agung.

Prastiana Dewi S. 2010. Perbedaan Efek Pemberian Lendir Bekicot (Achatina Fulica) Dan Gel Bioplacenton terhadap Penyembuhan Luka Bersih pada Tikus. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Santana dkk. 2012. Assessment of Antimicrobial Activity and Healing Potential of Mucous Secretion of Achatina fulica. Int. J. Morphol.

Sjamsuhidajat R, de Jong W., 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC. Jakarta. Indonesia.

Sabiston, D.C., Jr, M.D. 2004. Sabiston Buku Ajar Bedah. EGC. Jakarta. Indonesia

Sutono, T. DOI. 2008. (Data Obat di Indonesia). Edisi 11. PT. Grafidian Jaya. Jakarta. Indonesia.

Haris R.A. 2009. Efektifitas Penggunaan Iodine 10%, Iodin 70%, Iodin 80% dan NaCl Dalam Percepatan Proses Penyembuhan Luka pada Punggung Tikus Jantan Sprague dawley. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta

Theodorus. 2008. Kumpulan Kuliah Farmakologi/ Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Sriwijaya Ed 2. EGC. Jakarta. Indonesia.

Notoadmojo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Karya. Jakarta. Indonesia.

Murray, Robert K. 2009. Biokimia Harper Ed.27.Terjemahan oleh: Brahm U Pendit. EGC. Jakarta. Indonesia

Kumar, R, 2011. Buku Ajar Patologi. Volume 2. Edisi 7. EGC. Jakarta. Indonesia.

Vieira, T.C. R. G., Costa Filho, A., Salgado, N.C., et al., 2004, Acharan sulfate, the new glycosaminoglycan from Achatina fulica Bowdich 1822, European Jurnal of Biochemistry

Falanga V. 2003. Mechanisms of Cutaneous Wound Repair. Dalam: Freedberg IM, Wolff K, Eisen AZ, et al, editor. Fizpatrick’s Dermatology In General Medicine. Edisi ke-6. New York: Graw-Hill

Suriadi. 2004. Perawatan Luka, Sagung Seto, Jakarta.

Mukherjee S. 2014.Anti-Bacterial Activity of Achatina CRP and its Mechanism of Action.




DOI: https://doi.org/10.32502/sm.v7i1.1389

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Ertati Suarni, Putri Rizki Amalia Badri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

   

Statistic counter 

sinta4