Karakteristik Penderita Glaukoma di Klinik Mata Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2011

Muhammad Dienda A.N, Ibrahim Ibrahim, Muhaimin Ramdja

Abstract


Glaukoma adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan intraokuler didalam bola mata sehingga
menyebabkan penyempitan lapang pandang dan kerusakan saraf optik ataupun buta meskipun juga ditemui
penderita yang tidak mengalami peningkatan tekanan intraokuler. Untuk mengetahui distribusi karakteristik
penderita glaukoma dilakukan penelitian di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2011, dilakukan
penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 53 orang. Dari hasil
penelitian didapatkan insidensi glaukoma 6,17%, distribusi karakteristik penderita glaukoma terbanyak adalah
kelompok umur 40 - 65 tahun (64,2%), jenis kelamin perempuan (62,3%), suku tidak tercatat (100%), Pekerjaan
tidak bekerja (34%), keluhan kerusakan lapang pandang (34%), jenis glaukoma sudut terbuka (50,9%), riwayat
terdapat riwayat penyakit (71,7%), riwayat penyakit hipertensi (52,7%), penatalaksanaan medis operasi
(50,9%), nilai rata-rata pemeriksaan tekanan intraokuler pada mata kanan yang pertama 28,443 mmHg, kedua
22,647 mmHg, ketiga 19,572 mmHg, sedangkan yang pada mata kiri yang pertama 25,349 mmHg, kedua 22,111
dan yang ketiga 18,151 mmHg. Dengan diketahuinya karakteristik dari penderita glaukoma, diharapkan untuk
pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang untuk melakukan penyuluhan terutama kepada pasien yang
menderita hipertensi karena riwayat penyakit hipertensi cukup tinggi memberikan distribusi karakteristik
penderita glaukoma dan untuk mengisi rekam medik pasien secara lengkap.


Keywords


Glaukoma, Tekanan Intraokuler, Distribusi Karakteristik

Full Text:

PDF

References


Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. 2007. Gangguan

Penglihatan Masih Menjadi Masalah

Kesehatan.

Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. 2004. Distribusi Penyakit

Mata dan Adneksa Pasien Rawat

Inap dan Rawat Jalan Menurut Sebab

Sakit di Indonesia tahun 2004.

(http://www.bankdata.depkes.go.id)

Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. 2010. Hipertensi

Penyebab Kematian Nomor Tiga.

(http://www.depkes.go.id/index.php/

berita/press-release/ diakses tanggal

November 2012.

Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. 2009. Tahun 2030

Prevalensi Diabetes Melitus di

Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang.

(http://www.depkes.go.id/ ) diakses

tanggal 10 November 2012. 5. Ilyas, Sidarta. 2010. Anatomi dan

Fisiologi Mata, Pemeriksaan Mata,

Glaukoma. Mata. Edisi: 3.

Kingman, Sharon. 2004. Prevention

of Blindness and Visual Impairment.

Causes of Blindness and Visual

Impairment.

Perhimpunan Dokter Spesialis Mata

Indonesia. 2010.Glaukoma. Ilmu

Penyakit Mata. Edisi: 2. BAB V.

Hal: 239-261.

Skuta, Gregory L. C., Louis B. W,

Jayne S. 2011. Introduction to

Glaucoma: Terminology,

Epidemiology, and Heredity, Angle-

Closure Glaucoma, Medical

Management of Glaucoma. Basic

and Clinical Science Course

Glaucoma.Basic and Clinical Science

Course Glaucoma.

Suharjo. 2006. Penanganan

Glaukoma dan Miopia dengan

Teknologi Laser.

(http://www.ugm.ac.id,

Mahrani H. 2008. Karakteristik

Penderita Glaukoma di Rumah Sakit

Umum Dr. Pringadi Medan tahun




DOI: https://doi.org/10.32502/sm.v4i1.1416

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Muhammad Dienda A.N, Ibrahim Ibrahim, Muhaimin Ramdja

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

   

Statistic counter 

sinta4