Hubungan Angka Kejadian Katarak Senilis dengan Hipertensi di Poliklinik Rawat Jalan RSMP Periode Januari-Desember 2010
Abstract
Katarak adalah kekeruhan dari lensa mata, merupakan penyebab utama kebutaan di seluruh
dunia. Sebagian besar katarak terjadi pada usia 50 tahun dan berhubungan dengan penyakit mata
karena usia (katarak senilis). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan hipertensi dengan
katarak senilis. Data dari catatan medis rawat jalan di Departemen Ophtalmology di Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2010. Metode: Penelitian
dilakukan cross-sectional survey yang bersifat deskriptif-analitis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa jumlah pasien katarak di 2010 adalah 384 pasien terdaftar dalam catatan medis rawat
jalan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dengan prevalensi 78,6% pikun katarak. Insiden
katarak pada kelompok usia kebanyakan = 50 tahun (81,5%) dan pasien katarak sebagian besar
pada wanita (53,9%). Chi square uji statistik didasarkan pada hubungan hipertensi dengan
katarak senilis memperoleh X2 = 3.540, dengan PR 1.108 (CI 0,995 untuk 1,24). Simpulan studi
ini, hipertensi merupakan faktor risiko katarak senilis dengan nilai-nilai kekuatan lemah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Eva, P.R. and Jhon P.W. 2009.
Vaughan & Asbury : Oftalmologi
Umum, Ed. 17. Terjemahan oleh:
Pendit, Brahm U dan Diana
Susanto. EGC, Jakarta, Indonesia,
hal. 169-172.
Hildreth, C.J., Alison, E.B. and
Richard M Glass. 2009. Cataracts.
The Journal of the American
Medical Association. 301 (19)
World Health Organization, 2004.
Global Pattern Of Blindness
Changes With Success In
Tackling Infectious Disease And
As Population Ages. Geneva,
Bulletin of the world health
organization. Diakses dari
http://who.int/mediacentre/news/n
otes/2004/np27/en, pada tanggal
November 2011.
McCarty, C.A., and Hugh R.T.
The Genetics of Cataract.
Australia, Centre for Eye
Research. Di akses dari
http://www.iovs.org/ pada 21
November 2011.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2008. Laporan Hasil
Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) Nasional 2007.
Jakarta, hal.vii, 124-126,170.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2003. Rencana Strategi
Nasional Penanggulangan
Gangguan Penglihatan dan
Kebutaan (PGPK) Untuk
Mencapai Vision 2020. Jakarta,
Indonesia, hal.1.
Langston, Deborah P. 2008. The
Crystalline Lens and Cataract in
Manual of Ocular Diagnosis and Therapy, Ed. 6. Lippincott
Wiliams & Wilkins, Philadelphia,
hal. 152-153, 160.
Shakil, M., Syed T.A., Syed S.,
Khalida P., Surriya S., Aisyesha
H., et,al. 2008. Influence of
Hypertension and Diabetes
Mellitus on Senile Cataract, dari
http://www.pps.org.pk/PJP/Shakil.
pdf, Diakses 21 November 2011.
World Health Organization. 1996.
Management Of Cataract In
Primary Health Care Service. 2nd
Edition. Geneva. Dari
http://www.who.int/ncd/vision202
, Diakses 2 November 2011.
Tana, L, Laurentia M, and Lutfah
R. 2007. Merokok dan Usia
sebagai Faktor Risiko Katarak
pada Pekerja Berusia 30 Tahun
di Bidang Pertanian. Vol. 26 (3)
dari http://www.univmed.org/wpcontent/
uploads/2011/02/Lusi1.pd
f). Diakses 20 Februari 2012. 11. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2004. Gangguan
Kesehatan Indera Penglihatan
dan Pendengaran. Analisis Data
Morbiditas-Disabilitas, SKRTSURKESNAS
DirJen Bina
KesMasy. DirKes Khusus dan
Balitbang Kesehatan, Sekretariat
SURKESNAS. Jakarta, Indonesia.
Hustasoit, Herna. 2009.
Prevalensi Kebutaan Akibat
Katarak di Kabupaten Tapanuli
Selatan. Tapanuli Selatan. Dari
http://repository.usu.ac.id/bitstrea
m. Diakses 20 Februari 2012.
Ilyas, S. 2010. Ilmu Penyakit
Mata, Ed. 3. Jakarta, Balai
Penerbit FKUI, hal. 8, 201-207.
DOI: https://doi.org/10.32502/sm.v2i2.1437
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Hasmeinah Hasmeinah, Iskandar Z Ansori, Defer S Meidawaty
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.