ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG FAKTOR RISIKO HIPERURISEMIA

Putri Rizki Amalia Badri, Yanti Rosita, Della Peratiwi

Abstract


Prevalensi hiperurisemia meningkat dengan cepat pada populasi dunia. Hiperurisemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko diantaranya genetik, usia, jenis kelamin, obesitas, asupan makanan, alkohol, komsumsi obat maupun gangguan ginjal. Banyaknya faktor risiko tersebut memerlukan adanya pencegahan hiperurisemia berupa peningkatan pengetahuan masyarakat. Tidak semua faktor risiko yang diketahui oleh masyarakat tentang hiperurisemia sehingga pengetahuan tentang faktor risiko hiperurisemia sangat penting dalam mencegah peningkatan prevalensi hiperurisemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan tentang faktor risiko hiperurisemia. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2019 dengan populasi adalah masyarakat kelurahan 16 Ulu kota Palembang. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling yang berjumlah 100 orang. Kriteria inklusi dalam studi ini adalah masyarakat bersedia menjadi responden. Kriteria eklusi adalah yang tidak mengisi kuisioner dengan lengkap. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan pengetahuan masyarakat dinilai dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan realibilitas. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dengan menghitung distribusi frekuensi tiap variabel dan analisis bivariat untuk melihat hubungan kedua variabel menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan usia dan penyuluhan memiliki hubungan  signifikan terhadap pengetahuan tentang faktor risiko hiperurisemia dengan p value 0,015 dan 0,016 (p value<0,05). Pendidikan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan tentang faktor risiko hiperurisemia dengan p value 0,692 (p value>0,05). Diharapkan bagi tenaga kesehatan atau instansi kesehatan dapat terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama tentang faktor risiko hiperurisemia.


Keywords


Hiperurisemia, Pengetahuan, Faktor Risiko

References


George C, Minter DA. 2019. Hyperuricemia. StatPearls Publishing LLC. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459218/

Ali N, Perveen R, Rahman S, Mahmood S, Rahman S, Islam S, et al.2018. Prevalence of hyperuricemia and the relationship between serum uric acid and obesity: A study on Bangladeshi adults. PLoS One. 13(11):1–12.

Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan. 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehat Republik Indones [Internet]. 1–100. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf

Kambay G. 2011. Hubungan Hiperurisemia Dan Fraction Uric Acid Clearance. J penyakit dalam [Internet]. 12:77–80. Available from: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=13227&val=927

Han QX, Zhang D, Zhao YL, Liu L, Li J, Zhang F, et al. 2019. Risk factors for hyperuricemia in Chinese centenarians and near-centenarians. Clin Interv Aging. 14:2239–47.

Santri, Marlenywati, Widyastutik O. 2018. Hubungan Pengetahuan Gizi, Status Gizi, Asupan Purin Dengan Kadar Asam Urat pada Ibu Menopause Di Desa Penyeladi Kecamatan Kapuas Sanggau. J KEMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA [Internet]. 5(2). Available from: http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JKMK

Al Amin M, Juniati D. 2017. Klasifikasi Kelompok Umur Manusia Berdasarkan Analisis Dimensi Fraktal Box Counting Dari Citra Wajah Dengan Deteksi Tepi Canny. J Ilm Mat.2(6).

Suryono P, Pitoyo AJ. 2013.Kesesuaian Tingkat Pendidikan Dan Jenis Pekerjaan Pekerja Di Pulau Jawa: Analisis Data Sakernas Tahun 2010.

Ar-Rasily OK, Dewi P. 2016. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Orang Tua Mengenai Kelainan Genetik Penyebab Disabilitas Intelektual di Kota Semarang. Jurnal Kedokteran Diponegor0. 5(4):1422–33.

Yusra VD, Machmud R, Yenita. 2016. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang “SADARI” di Nagari Painan. J Kesehat Andalas. 5(3):697–704.

Erdian. 2009. Ilmu Perilaku. jakarta: CV Sagung Seto; 1–122 p.

Agina P, Suwaryo W, Yuwono P. 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat dalam mitigasi bencana alam tanah longsor. 305–14.

Wardani NI, SR DS, Masfiah S. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Kader Kesehatan tentang Thalassaemia di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas. Kesmasindo. 1(6).

Azhari, Suhardjo, Susilawati S, Merry A, Ivhatry R. 2017.Pengaruh Penyuluhan terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa tentang Kesehatan Gigi dan Mulut yang dipengaruhi Radiasi. J Pengabdi Kpd Masy.1(6):398–401.

Kalangi R, Engkeng S, Asrifuddin A.2018. Sikap Pelajar tentang Penyakit Menular Seksual di SMK Trinita Manado. KESMAS [Internet]. 7(3). Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/22952

Fields TR, Batterman A. 2018.How Can We Improve Disease Education in People with Gout? Curr Rheumatol Rep. 20(3):1–9.




DOI: https://doi.org/10.32502/sm.v10i2.2236

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 putri rizki badri

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

   

Statistic counter 

sinta4