PREVALENSI SOIL TRANSMITTED HELMINTS (STH) PADA MURID SD NEGERI 149 DI KECAMATAN GANDUS KOTA PALEMBANG

Indri Ramayanti, Jundi Zahid Ghufron, Sheilla Yonaka Lindri

Abstract


Cacing usus atau Soil Transmitted Helminths (STH) adalah cacing golongan nematoda usus yang penularannya melaluimedia tanah. Penyebaran kecacingan ini melalui kontaminasi tanah oleh tinja yang mengandung telur cacing. Angka kejadian kecacingan pada anak di seluruh Indonesia pada usia 1-6 tahun atau usia 7-12 tahun berada pada tingkat yang tinggi yakni 30%. Tujuan penelitian untuk mengetahui angka kejadian kecacingan golongan Soil Transmitted Helminths(STH) pada murid  SDN 149 Kecamatan Gandus Kota Palembang. Jenis penelitian survei deskriptif dengan  98  murid sebagai  subjek  yang  berasal  dari  kelas  1-6  untuk  diperiksa  fesesnya menggunakan teknik Kato Katz. Dari 89 sampel yang diperiksa, ditemukan 26 sampel yang positif mengandung telur cacing yaitu :  21 sampel mengandung cacing Ascaris lumbricoides, 1 sampel mengandung Trichuris trichiura 1 dan 4 sampel mengandung cacing tambang. Prevalensi Soil Transmitted Helminths (STH) pada murid-murid SDN 149 Kecamatan Gandus Kota Palembang sebesar 29,2%. 


Keywords


Soil Transmitted Helminths, Angka Kejadian, Cacing

References


World Health Organization. (2011). Intestinal Worms, Soil Transmitted Helminths. Dalam http://www.who.int/intestinal_worms/en. Diakses pada tanggal 06 Agustus 2020

Profil kesehatan indonesia. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018.

Ramayanti, I. (2018) ‘Prevalensi Infeksi Soil Transmitted Helminths pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Ittihadiyah Kecamatan Gandus Kota Palembang. Syifa Medika, 8(2), pp. 102–7.

Sutanto, I., Is Suhariah, Pudji K., et al. (2009). Parasitologi Kedokteran. Cetakan ke-5. Departemen Parasitologi fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

World Health Organization (WHO). 2016. Soil Transmitted Helminths Infections.

Kartini, S. (2016). Kejadian Kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. Jurnal Kesehatan Komunitas, 3(2), pp. 53–58.

Risky Teresia Fauzi, Rts. et al. (2014). Hubungan Kecacingan Dengan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Pelayanan Seberang Kota Jambi 2013. The Jambi Medical Journal. September, i(2), pp. 1–11.

Kanneganti, K., Makker, J. S., & Remy, P. (2013). Ascaris lumbricoides: To expect the unexpected during a routine colonoscopy. Case Reports in Medicine, 2013.

Lamberton, P. H. L., & Jourdan, P. M. (2015). Human Ascariasis: Diagnostics Update. Current Tropical Medicine Reports, 2(4), 189–200.

Soedarmo S.S.P., Garna H. dan Hadinegoro, S.R. (2012). Penyakit Infeksi Parasit dalam Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Edisi 2. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI.

Zeibig, E. A. (2013) . Clinical Parasitology: A Practical Approach Second Edition, in United Stated : Elsevier inc.

Bogitsh, B.J., Clint, E.C. & Thomas N.O. (2012). Human Parasitology. 4th ed., Academic Press. Oxford.

World Health Organization. (2013).Weekly Epidemiology Record.pp.257-268.

Sevfianti et al. (2017). Hubungan Pencemaran Tanah oleh Telur Soil-Transmitted-Helminth ( STH ) dengan Kejadian Kecacingan pada Anak Sekolah Dasar Negeri ( SDN ) 01 Krawangsari Natar. Medical Profession Journal of Lampung, 7(5), pp. 127–133.

Wijaya, N. H. et al. (2016). Faktor Risiko Kejadian Infeksi Cacing Tambang pada Petani Pembibitan Albasia di Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 1(1), pp. 15–24.

Suharmiati, S., & Rochmansyah, R. (2018). Mengungkap Kejadian Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar (Studi Etnografi Di Desa Taramanu Kabupaten Sumba Barat). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(3), 211–217.




DOI: https://doi.org/10.32502/sm.v11i2.2720

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Indri Ramayanti

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

   

Statistic counter 

sinta4