KARAKTERISTIK PENDERITA KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 6 PALEMBANG
Abstract
Kelainan refraksi merupakan suatu keterbatasan fungsional pada mata atau sistem visual dan dapat bermanifestasi terhadap penurunan ketajaman penglihatan atau sensitifitas kontras, hilangnya lapang pandang, fotofobia, distorsi visual, kesulitan perseptual visual atau kombinasinya. Kelainan refraksi merupakan penyebab terbanyak gangguan penglihatan di seluruh dunia dan merupakan salah satu penyebab kebutaan. Angka kelainan refraksi dan kebutaan di Indonesia terus mengalami peningkatan dengan prevalensi 1,5 % dan tertinggi dibanding dengan negara regional Asia Tenggara. Saat ini masih tampak kurangnya perhatian di beberapa daerah di Indonesia mengenai masalah kelainan refraksi khususnya pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita kelainan refraksi pada anak SMP Muhammadiyah 6 Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang melibatkan 64 siswa-siswi SMP Muhammadiyah 6 Palembang. Metode sampling yang digunakan adalah proportional stratified random sampling. Data diperoleh melalui pemeriksaan langsung dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas penderita kelainan refraksi berjenis kelamin perempuan (54,7%), berusia 14 tahun (34,4%), tidak memiliki riwayat anggota keluarga menggunakan kacamata (64,1%), dan menderita miopia astigmatism (53,1%).
Kata kunci: kelainan refraksi, miopia, astigmatisme, hipermetropia
Full Text:
PDFReferences
Kandel H, Khadka J, Goggin M, Pesudovs K. 2017. Impact of refractive error on quality of life: a qualitative study. Clinical & Experimental Ophthalmology 45(7). https://doi.org/10.1111/ceo.12954
Kumaran SE, Balasubramaniam SM, Kumar DS, Ramani KK. 2015. Refractive error and vision-related quality of life in South Indian Children. Optometry and Vision Science, 92(3):272-278. https://doi.org/10.1097/opx.0000000000000494
World Health Organization. 2010. Global data in visual impairments 2010. [Internet]. https://www.who.int/blindness/GLOBALDATAFINALforweb.pdf
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Thaun 2018. Jakarta. https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/PROFIL_KESEHATAN_2018_1.pdf
Mamesah I, Saerang JSM, Rares LM. 2016. Kelainan refraksi pada siswa SMP daerah pedesaan. e-Clinic, 4(2). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/view/12659/12258
Sood R dan Sood A. 2012. Influence of gender on the prevalence of myopia in young adults. International Journal of basic and Applied Medical Sciences, 2(1):201-204.
Enira TA. 2016. Prevalensi dan Penyebab Kelainan Refraksi pada Anak Usia Sekolah di Sekolah Dasar Muhammadiyah 16 Palembang. [Skripsi]. Palembang: Universitas Muhammadiyah Palembang tersedia di http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/811/
Foster PJ dan Jiang Y. 2014. Epidemiology of myopia. Eye 28:202-208. https://doi.org/10.1038/eye.2013.280
Goldschmidt E dan Jacobsen N. 2014. Genetic and environmental effects on myopia development and progression. Eye 28:126-133. https://doi.org/10.1038/eye.2013.24.
DOI: https://doi.org/10.32502/msj.v1i1.2616
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 MESINA
Medical Scientific Journal (MESINA)
Indexed by: