PEMBERIAN TERAPI KORTIKOSTEROID ORAL MEMENGARUHI TINGGI BADAN PENDERITA SINDROM NEFROTIK DI RSUD PALEMBANG BARI

Hadi Asyik, Ernes Putra Gunawan, Adliah Zahira Padya Sinta, Mitayani Purwoko

Abstract


Sindrom Nefrotik adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan proteinuria masif (? 40 mg/m2/jam), hipoalbuminemia (? 3,0 g/dL), hiperkolesterolemia (>250 mg/dL) dan edema. Kortikosteroid merupakan pilihan pertama untuk terapi sindrom nefrotik. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat menghambat hormon pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi kortikosteroid oral terhadap tinggi badan penderita sindrom nefrotik. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian diambil secara total sampling dan dianalisis secara statistik dengan Chi-Square. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa status rekam medik di Bagian Anak RSUD Palembang BARI periode 2016-2018. Hasil penelitian didapatkan 55 data rekam medik pasien sindrom nefrotik menunjukkan jenis kelamin terbanyak adalah anak laki-laki (65,5%), usia rata-rata adalah 8,89 ± 5,119 tahun, tinggi penderita banyak yang tidak sesuai dengan usianya (83,6%), hasil klasifikasi terapi terbanyak adalah terapi inisial 31 orang (56,4%). Uji Chi Square untuk menilai pengaruh pemberian terapi kortikosteroid oral terhadap kesesuaian tinggi badan penderita sindrom nefrotik menunjukkan nilai p = 0,012. Simpulan, tinggi badan penderita Sindrom Nefrotik dipengaruhi oleh pemberian terapi kortikosteroid oral yang sering akibat kondisi relaps.


Keywords


corticosteroid, growth, Nephrotic Syndrome

Full Text:

PDF

References


Nelson, W.E., dkk. 2014. Ilmu kesehatan anak Nelson. Teriemahan Oleh: A. Samik Wahab. EGC, Jakarta, Indonesia.

Konsensus Tata Laksana Sindrom Nefrotik Idiopatik pada Anak (edisi ke-2). Badan Penerbit IDAI. 2012. Jakarta, Indonesia.

Dinas Kesehatan (Dinkes). 2019. Prevalensi sindrom nefrotik periode 2016-2018. Sumatera Selatan, Indonesia.

Pahlevi, Ian. 2014. Hubungan Proteinuria Dan Hiperkolesterolemia Dengan Hipoalbuminemia Pada Anak Penderita Sindrom Nefrotik Di RSUD Palembang Bari Periode 2009-2012. FK UMP, Palembang.

Kumara, Dewi., dkk. 2002. Tinggi Badan Dan Usia Tulang Sindrom Nefrotik Yang Mendapat Teapi Steroid Jangka Panjang. Sari Pediatri. Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD /RSUP Denpasar

Ghada., et al. 2016. Bone mineral density in children with idiopathic nephrotic syndrome. Journal de Pediatria. Menoufia University, Faculty of Medicine, Menoufia, Egypt.

Ehsan, Valavi., et al. 2018. Effect Of Prednisolone On Linear Growth In Children With Nephrotic Syndrome. Journal De Pediatria, University Of Medicine Science, Iran

Christian, Ade. 2011. Hubungan usia, lama pemberian kortikosteroid dan lama derita penyakit SN Resisten Steroid dan Relaps Sering. FK UNDIP, Semarang.

Mayang, L. 2019. Studi Penggunaan Obat Golongan Kortikosteroid Pada Pasien Sindrom Nefrotik. Universitas Muhammadiyah Malang.

Kang, D. H., E.S. Yu, K. I. Yoon, and R. Johnson. 2004. “The Impact of Gender on Progression of Renal Disease Potential Role of Estrogen-Mediated Vascular Endothelial”.

Umboh, Adrian. 2013. Hubungan Aspek Klinis dan Laboratorium pada Sindrom Nefrotik Sensitif Steroid dan Sindrom Nefrotik Resisten Steroid. Sari Pediatri. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi /Rumah Sakit Prof. Dr. R.D. Kandou, Manado.

Mahendra. 2007. Pengaruh Kortikosteroid Inhalasi Terhadap Pertumbuhan. Sari Pediatri. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RS Sanglah Denpasar.




DOI: https://doi.org/10.32502/msj.v2i0.2619

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 MESINA

MESINA-Medical Scientific Journal