Kajian Konsep Teori Lima Elemen Citra Kota pada Kawasan Kota Lama Semarang

Muhammad Akbar Rafsyanjani, Ari Widyati Purwantiasning

Sari


Kawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan kawasan yang memiliki makna tradisional dan modern pada saat ini. kutipan buku Image Of The City secara umum ialah kota harus mempunyai ciri khas dari sebuah kota. Dikarenakan kota adalah menimbulkan karateristik yang berbeda-beda. Misalkan dari Kawasan Kota Lama Semarang mempunyai ciri khas dengan penataan kota dengan sistem grid, maupun banyaknya persimpangan jalan untuk lalu lalang manusia. Maka dari itu, Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk menjelaskan bagaimana penerapan Kawasan Kota Lama Semarang Jakarta dengan teori lima elemen citra kota menurut Kevin Lynch, kemudian untuk mengkaji teori lima elemen citra kota menurut Kevin Lynch, serta dapat menjelaskan prinsip-prinsip teori lima elemen citra kota menurut Kevin Lynch terhadap Kawasan Kota Lama Semarang. Prinsip-prinsip lima elemen citra kota menurut Kevin Lynch adalah Path, Edges, Node, District, Landmark. Oleh sebab itu, hasil dalam penelitian kali ini akan menjelaskan Kawasan Kota Lama Semarang dengan konsep teori lima elemen citra kota yang akan dijabarkan antara lain pathnya pada kawasan ini dapat menghubungkan antar bangunan, kemudian edgesnya ditunjukkan dengan pembatas jembatan berok, kemudian nodenya ditunjukkan dengan banyaknya persimpangan jalan, dan hanya sedikit titik kumpulnya, kemudian districtnya ditunjukkan dengan pola deretan bangunannya, landmarknya ditunjukkan dengan gereja blenduk.
Kata kunci : Lima Elemen, Kevin Lynch, Kawasan Kota Lama Semarang


Kata Kunci


Lima Elemen, Kevin Lynch, Kawasan Kota Lama Semarang

Referensi


Firdaus, F., Purwantiasning, A. W., & Prayogi, L. (2018). Revitalisasi Kawasan Kota Tua Jakarta Dengan Alternatif Konsep TOD. PURWARUPA Jurnal Arsitektur, 2(1), 35–44.

Purwantiasning, A. W., & Kurniawan, K. R. (2017). Kota Pusaka dan Pemikiran Kembali tentang Historical Attachment dalam Persepsi Masyarakat Studi Kasus: Parakan, Temanggung. (December 2018), C137–C144. https://doi.org/10.32315/sem.1.c137

Purwantiasning, A. W., Masruroh, F., & Nurhidayah. (2013). Analisa kawasan boat quay berdasarkan teori kevin lynch. NALARs, 12(1), 59–72.

Purwantiasning, B. (2019). HISTORICAL ATTCHMENT OF COLONIAL BUILDING THROUGH COMMUNITY PERCEPTION : CASE STUDY OF MUSEUM FATAHILLAH, KOTA LAMA JAKARTA. 14(Spesial Issue), 166 to 175. https://doi.org/10.21163/GT

Saputra, H., Purwantiasning, A. W., Arsitektur, J., & Muhammadiyah, U. (2013). Kajian Konsep Adaptive Reuse Sebagai Alternatif. 45–52.

Erfan M. Kamil, Sisca Novia A., Meldo A. J. (2018). Tengaran Sebagai Elemen Penting Pembentuk Citra Kota Landmark As An Important Element of City Image Generator. Jurnal Arsir Universitas Muhammadiyah Palembang ISSN 2580-1155.




DOI: https://doi.org/10.32502/arsir.v3i2.2219

Refbacks



Indexed by:

   

Arsir : Jurnal Arsitektur is lisenced under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 
View My Stats