Pola Pemanfaatan Ruang pada Rumah Pengrajin Batik di Desa Simbang Kulon
Sari
Pekalongan merupakan kota yang dikenal dengan industri batiknya. Banyaknya pengusaha batik dengan skala industri rumahan mengakibatkan industri ini menyatu dengan kehidupan masyarakatnya dan menjadi sebuah ciri kultural tersendiri terutama bagi masyarakat Desa Simbang Kulon yang mayoritas penduduknya adalah pengrajin batik. Aktifitas produksi batik rumahan telah menjadi faktor utama penggerak roda perekonomian yang pada akhirnya berdampak pada tata ruang rumah-rumah yang ada di Desa Simbang Kulon. Adanya fungsi ganda pada rumah hunian yaitu sebagai tempat usaha sekaligus sebagai tempat hunian yang tidak memiliki batasan yang jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemanfaatan ruang dalam hunian pada rumah produksi batik di Desa Simbang Kulon. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif. Sampel diambil dengan teknik snowball sampling dengan jumlah sampel 7 responden. Analisis dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pemanfatan ruang pada rumah produksi batik di Desa Simbang Kulon diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu tipe campuran dan tipe berimbang. Pada tipe campuran, aktivitas membatik menggunakan ruang rumah di bangunan induk. Sedangkan pada tipe berimbang, aktivitas membatik berada di ruang rumah disekitar bangunan induk tetapi masih menempel dengan bangunan induk.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Arisngatiasih. (2015). Pola Pemanfaatan Ruang pada Usaha Berbasis Rumah (UBR) di Klaster Batik Jenggot Kota Pekalongan. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 3(3), 175.
Cresswell, J. W. (2016). Research Design Jilid 4 : Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. Pustaka Pelajar.
Hapsari, A., Joesron, I., Syahbana, A., & Sc, M. (2012). Pergeseran Fungsi Rumah Di Kampung Kauman Semarang. Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 2(1), 168–182.
Indah Purnama Sari, Siswi Wulandari, S. M. (2019). Urgensi Batik Mark Dalam Menjawab Permasalahan Batik Indonesia ( Studi Kasus Di Sentra Batik Tanjung Bumi ). Universitas Indraprasta PGRI, 11(1), 16–27.
Kridarso, E. R. (2018). Comparison of productive house spatial planning in Kampung Batik - Central Java object of observation: Pekalongan and Lasem. IOP Publishing.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Penerbit Graha Ilmu.
Setiyanto, F. (2019). Karakteristik Teritori Ruang Pada Rumah Gedhong Di Kampung Batik. 1(2), 21–29.
Silas, J. (2000). Rumah Produktif, Dalam Dimensi Tradisional dan Pemberdayaan. UPT Penerbitan ITS.
Turner, J. F. C. (1972). Freedom to Build. The Macmillan Company.
Wijaya, A. S., Murtini, T. W., & Rukayah, R. S. (2010). Usaha Batik Tulis Di Desa Wisata Batik Tulis Lasem. 15–25.
DOI: https://doi.org/10.32502/arsir.v4i2.2423
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexed by:
Arsir : Jurnal Arsitektur is lisenced under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.