Budaya Bermukim Orang Melayu di Kota Pontianak Terhadap Pemanfaatan Rumah di Bantaran Sungai Kapuas: Studi Kawasan Permukiman di Kelurahan Tambelan Sampit
Sari
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDF (English)Referensi
Al-Mudra, M. (2003). Rumah Melayu: Memangku Adat Menjemput Zaman. Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu, Yogyakarta
Amanati, R. (2010). Kearifan Arsitektur Melayu dalam Menanggapi Lingkungan Tropis. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik-Universitas Riau, Hotel Pekan Baru: 29-30-2010, 1-6
Aprizal & Yusri, A. (2013). Relasi Kekuasaan Dalam Budaya Melayu Riau. Jurnal Demokrasi dan Otonomi Daerah, 11(2), 71-143
Basset, K., & Short, J. (1980). Housing and Residential Structure, Alternative Approaches. Routledge & Kegan Paul Ltd, London
Creswell, J.W. 2012. Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approches, Sage Publications Inc, California
Faisal, G. & Wihardyandto, D., (2018). Selembayung Sebagai Identitas Kota Pekanbaru: Kajian Langgam Arsitektur Melayu. Indonesian Journal of Conservation, 2(1), 51-59
Khaliesh, H., Widiastuti, I., & Budi, B. S. (2012). Karakteristik Permukiman Tepian Sungai Kampung Beting Di Pontianak “Dari rumah Lanting Ke Rumah Tiang”, Prosiding Temu Ilmiah IPLBI, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB : 3-11-2012, 69-72
Mentayani, I. (2019). Identitas dan Eksitensi Permukiman Tepi Sungai di Banjarmasin. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, Universitas Lambung Mangkurat: April 2019, 497-502
Mentayani, I. & Ikaputra. (2012). Menggali Makna Arsitektur Vernakular : Ranah, Unsur, dan Aspek-Aspek Vernakularitas, Jurnal Arsitektur Lanting, 1(2), 68-82
Pelly, U. & Menanti, A. (1994). Teori-Teori Sosial Budaya. Depdikbud RI, Jakarta
Repi. (2014). Identifikasi Arsitektur Bangunan Perdagangan Di Pasar Pusat Kota Pekanbaru. Jurnal Arsitektur: Arsitektur Melayu dan Lingkungan, 1(1), 1-78
Rosana, E. (2017). Dinamisasi Kebudayaan Dalam Realitas Sosial. Al-adYaN, 12(1), 16-30
Sari, I.K. (2013). Perubahan Arsitektur Permukiman Kampung Beting Kota Pontianak. Tesis pada Program Studi Pascasarjana Arsitektur Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Samra, B., & Imbardi. (2018). Makna Kearifan Lokal Arsitektur Rumah Tradisional Melayu Bengkalis Negeri Junjungan. Jurnal Pustaka Budaya, 6(1), 1-6
Suharjanto, G. (2011). Membandingkan Arsitektur Tradisional Versus Arsitektur Vernakular: Studi Kasus Bangunan Minangkabau dan Bangunan Bali. ComTech, 2(2), 592-602
Suhendri, A., Silva. H., & Sudarmin. (2018). Pendekatan Rancangan Museum Tennas Effendy Terhadap Prinsip-Prinsip Arsitektur Melayu. Jurnal Teknik, 12(2), 245-253
Syamsuadi, A. (2018). Membangun Demokrasi Pemerintahan Di Riau Dalam Perspektif Budaya Melayu. Jurnal Dinamika Pemerintahan, 1(1), 1-10
Verulitasari, E. & Cahyono, A. (2016). Nilai Budaya Dalam Pertunjukan Rapai Geleng Mencerminkan Identitas Budaya Aceh, Catharsis: Journal of Arts Education, 5(1) : 41-46
Wicaksono, B. (2018). Perubahan Budaya Bermukim Masyarakat Riparian Sungai Musi Palembang, Tinjauan Proses dan Produk. Jurnal Tekno global, 7(2), 54-59
Wiranto. (1999). Arsitektur Vernakular Indonesia: Peranannya Dalam Pengembangan Jati Diri. Dimensi Teknik Arsitektur, 27(2), 15-20
Zain, Z. & Fajar, I.H. (2014). Tahapan Konstruksi Rumah Tradisional di Kota Sambas Kalimantan Barat. Langkau Betang, 1(1), 15-26
DOI: https://doi.org/10.32502/arsir.v6i1.4012
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexed by:
Arsir : Jurnal Arsitektur is lisenced under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.