Pencahayaan Buatan pada Gedung Maitreyawira Convention Center

Maria Angelina Yonatan, Abdul Rachmad Zahrial Amin

Sari


Indonesia memiliki potensi pariwisata yang tinggi, salah satunya adalah pariwisata di bidang industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exibition). MICE merupakan wisata konvensi, dengan batasan seperti usaha jasa konvensi. Hal ini sebagai usaha dengan kegiatan memberikan jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang. Maitreyawira Convention Center menjadi salah satu penyedia jasa konvensi yang sedang meningkat pemakainya di kota Palembang. Dalam penggunaan konvensi banyak aspek yang harus di perhatikan, salah satunya adalah pencahayaan alami dan pencahayaan buatan yang sesuai untuk penggunaan konvensi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan melakukan simulasi dengan program DIALux guna mendapatkan kuat ternag pencahayaan buatan. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa  pencahayaan buatan pada gedung Maitreyawira Convention Center masih kurang dari standar kebutuhan pencahayaan untuk sebuah ruang konvensi, yaitu berkisar 20 sampai dengan 120 lux.

Kata kunci: MICE, pencahayaan alami, pencahayaan buatan, standar pencahayaan.


Kata Kunci


MICE, natural lighting, artificial lighting, lighting standards

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Chandra, Tiffany. 2012. “Studi Pencahayaan Alami dan Buatan di Studio 1 Sekolah Tinggi Teknik Musi Palembang”. Palembang, Sekolah Tinggi Teknik Musi Palembang

Hari, dkk. 2017, “Analisis Pencahayaan Terhadap Kenyamanan Visual Pada Penggunaan Kantor (Studi Kasus: Kantor PT. Sandimas Intimitra Divisi Marketing di Bekasi)”. Universitas Mercu Buana, Jakarta

Jesen. 2020, “Analisis Pencahayaan Alami Pada Lapangan Futsal Momea”. Universitas Katolik Musi Charitas, Palembang.

Laela, Nur. Latifah, 2015. Fisika Bangunan 2, Kenyamanan visual : Pencahayaan alami dan Buatan. Kenyamanan Audial : akustik dan Auditorium, Griya Kreasi.

Mahendra, Ardyawan. 2014, “Convention dan Exhibition Center di Semarang” Tugas Akhir, Fakultas Teknik, Program Studi Arsitektur. Universitas Diponegoro, Semarang.

Mangunwijaya, Y.B.Dipl. Ing..1994. Pengantar Fisika Bangunan. Jembatan.

Manurung. Parmonangan, 2012, Pencahayaan Alami dalam Arsitektur, Andi. Yogyakarta.

Norbert Lechner, Heating,cooling, Lighting Metode Desain Arsitektur

Lawson. Fred. 1981, Conference, Convention, and Exhibition Facilities

Satwiko, Prasasto, 2009. Fisika Bangunan, Andi offset Yogyakarta.

Satwiko, Prasasto. 2003.Arsitektur Sadar Energi, Andi Offset.

Standar Nasional Indonesia, “Tata cara perencanaan teknik bangunan gedung olahraga departemen pekerjaan umum”, SNI 03-3647-1994

Standar Nasional Indonesia, “Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung”, SNI 03-6575-2001

Sutanto. Handoko. 2017, Prinsip-prinsip Pencahayaan Buatan Dalam Arsitektur, Kanisius. Yogyakarta.

Sutanto. Handoko. 2018, Desain Pencahayaan Buatan Dalam Arsitektur, Kanisius. Yogyakarta.

Wijaya, Sony. 2018. “Analisis Pencahayaan Alami dan Buatan Pada Studio Arsitektur A Universitas Katolik Musi Charitas”. Universitas Katolik Musi Charitas, Palembang.




DOI: https://doi.org/10.32502/arsir.v6i2.4972

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by:

   

Arsir : Jurnal Arsitektur is lisenced under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 
View My Stats