Aspek-Aspek Arsitektur Tradisional dalam Landmark di Kota-Kota Besar di Indonesia
Sari
Penelitian ini meninjau aspek-aspek arsitektur tradisional yang menjadi landmark di kota-kota besar di Indonesia dan popularitasnya dibandingkan landmark yang sepenuhnya modern dengan memeriksa jenis, aspek, kategori, dan daya tarik landmark di ibukota provinsi di Indonesia. Analisis deskriptif dan one-way ANOVA digunakan untuk mengklasifikasikan landmark dan memeriksa secara kuantitatif relasi antara landmark dengan daya tariknya bagi masyarakat kota. Hasil mengungkapkan bahwa 39 dari 121 landmark yang disurvai memiliki aspek arsitektur tradisional. Arsitektur tradisional dapat dilihat dalam aspek atap, bangunan, dan ornamen. Kategori landmark yang mengandung aspek arsitektur tradisional adalah masjid, museum, taman, jalan, kompleks bangunan, kuil/wihara/kelenteng, pura, benteng, keraton, monumen, dan pasar. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa landmark yang mengandung aspek arsitektur dan menonjol secara visual memiliki daya tarik lebih tinggi dari landmark yang hanya mengandung salah satu karakteristik tersebut. Hasil ini meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya aspek arsitektur tradisional untuk diterapkan dalam desain landmark dan menyarankan penambahan aspek-aspek arsitektur tradisional pada landmark yang telah ada maupun pada desain landmark yang akan datang
Kata Kunci
landmark; arsitektur tradisional; landmark visual; landmark semantik; daya tarik landmark
Teks Lengkap:
PDF (English)DOI: https://doi.org/10.32502/arsir.v6i2.5466
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexed by:
Arsir : Jurnal Arsitektur is lisenced under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.