Analisis Efektifitas Groin terhadap Abrasi Pantai Kampung Tua Nongsa

Stivani Ayuning Suwarlan, Delvin Fernando, Farel Cassaro Oktavino, Rosalinda Tan, Wester Maesi Hura, Gladies Imanda Utami Rangkuty

Sari


Groin adalah konstruksi bangunan yang terletak di tepi pantai dengan orientasi yang mengarah ke laut secara tegak lurus. Fungsi groin adalah sebagai penahan dari sedimen yang bergerak sepanjang garis pesisir pantai, serta menjadi media untuk peredam gelombang. Perubahan kawasan pantai yang disebabkan oleh alam atau aktifitas normal laut, membuat kawasan pantai perlu diperhatikan lebih mendalam. Proses pembangunan groin yang tidak menerapkan ilmu atau analisis struktural dan arsitektural menyebabkan bangunan tidak stabil dan mudah hancur karena terpaan gelombang yang besar. Kemunduran garis pantai yang terjadi di Kampung Tua Nongsa sejak tahun 1995 hingga tahun 2022 sejauh 30 meter mengakibatkan kondisi permukiman penduduk mengalami pergeseran lahan secara menerus. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif melalui pendekatan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh hasil dari efektifitas groin terhadap pesisir pantai Kampung Tua Nongsa dengan cara melihat pola persebaran, struktur, material, dan arsitektural. Hasil dari penelitian menunjukan groin yang efektif bagi kondisi pantai Kampung Tua Nongsa harus berupa material batu alam dengan panjang groin 50 cm – 60 cm dan ketinggian groin antara 0,5 – 1,0 m.

Kata Kunci


abrasi, groin, permukiman pesisir

Teks Lengkap:

SAS


DOI: https://doi.org/10.32502/arsir.v7i2.5483

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by:

   

Arsir : Jurnal Arsitektur is lisenced under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 
View My Stats