Komparasi Surface Rehabilitation dan Deep Rehabilitation pada Revitalisasi Stasiun Ponorogo

Camelia Putri Agustin, Mufidah Mufidah, Joko Santoso

Sari


Stasiun Ponorogo terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia. Stasiun tersebut berstatus non-aktif sejak tahun 1984. Sejak tidak lagi aktif, kondisi Stasiun Ponorogo mengalami perubahan dan penurunan vitalitas. Upaya Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk mengembalikan atau merevitalisasi Stasiun Ponorogo, sangat berpotensi bagi perkembangan Kabupaten Ponorogo. Akan tetapi, dalam merevitalisasi perlu adanya pendekatan yang dipilih untuk diimplementasikan. Pendekatan tersebut dapat dengan cara Surface Rehabilitation (mengubah fasad bangunan tanpa mengubah bangunan asli) atau Deep Rehabilitation (mengubah seluruh bangunan). Dalam menentukan pilihan, Deep Rehabilitation merupakan langkah tepat untuk merespon kondisi Stasiun Ponorogo yang telah mengalami perubahan akibat perusakan ‘diri-sendiri’ maupun ‘kreasi baru’. Sehingga, revitalisasi pada Stasiun Ponorogo dapat dilakukan secara optimal.

Kata Kunci


deep rehabilitation; revitalisasi; stasiun ponorogo; surface rehabilitation

Teks Lengkap:

PDF (English)


DOI: https://doi.org/10.32502/arsir.v7i1.5839

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Indexed by:

   

Arsir : Jurnal Arsitektur is lisenced under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 
View My Stats