PENGGUNAAN BATU ALAMI DAN BAHAN TAMBAH KIMIA TERHADAP KUAT TEKAN BETON K-300
Abstract
Posisi geografis dan geologis yang terletak di daerah tropis dan sebagian besar daerah terkena jalur pegunungan berapi menjadikan Indonesia kaya dengan jenis-jenis batuan alam. Namun pasir alami dan kerikil, kerikil alami yang merupakan bagian bahan penyusun beton dari alam sulit digunakan untuk bahan penyusun beton dengan kuat tekan beton K-300. Untuk itu dilakukan penambahan bahan penyusun beton, yaitu admiture berupa Practice Men sebagai bahan tambah kimia pada campuran beton. Pada penelitian ini digunakan semen Padang tipe 1, agregat halus berupa pasir alami dari Talang Balai (Kabupaten Ogan Ilir), agregat kasar berupa batu alami dari Lahat (Kabupaten Lahat) ukuran 2/3” dan 1/2”, serta admixture berupa bahan tambah kimia Practice Men. Hasil penelitian pada kondisi normal tanpa bahan tambah kimia diperoleh kuat tekan karakteristik beton umur 7 dan 28 hari sebesar 99,630, dan 258,287 kg/cm². Dari hasil penelitian kuat tekan beton K-300 umur 28 hari, disimpulkan kuat tekan karakteristik beton, pada kondisi normal tanpa bahan tambah kimia Practice Men hanya mencapai 258,287 kg/cm², dan dengan bahan tambah kimia diperoleh kuat tekan karakteristik beton maksimum pada penambahan Practice Men sebanyak 0,35%, yaitu 335,431 kg/cm². Batu alami pada kondisi normal tidak dapat digunakan untuk kuat tekan beton K-300, namun dengan bahan tambah kimia Practice Men sebanyak 0,35% dapat meningkatkan kuat tekan beton sebesar 29,87% .
Keywords
batu alami, bahan tambah kimia, kuat tekan beton
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.