MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENURUT PERSPEKTIF GURU BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI SALATIGA DAN KABUPATEN SEMARANG
Abstract
Guru sebagai salah satu unsur dalam pembelajaran diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Evaluasi, refleksi dan perbaikan proses pembelajaran perlu dilakukan sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Perbaikan pembelajaran dilakukan berdasarkan masalah-masalah yang ditemui guru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah-masalah dalam pembelajaran menurut perspektif guru biologi di Salatiga dan Kabupaten Semarang. Responden adalah 23 guru biologi yang tersebar di SMA Salatiga dan Kabupaten Semarang. Teknik pengumpulan data adalah melalui kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan dideskripsikan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan masalah pembelajaran menurut guru biologi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1) masalah berkaitan dari faktor siswa, 2) sarana dan prasarana, 3) materi pembelajaran, 4) faktor guru, 5) faktor kondisi keluarga siswa.
Teachers as one of the elements in learning are expected to continue to improve the quality of learning. Evaluation, reflection, and improvement of the learning process need to be carried out so that learning objectives are achieved. Improvement of learning is done based on the problems encountered by the teacher. This study aimed to analyze problems in learning according to the perspective of biology teachers in Salatiga and Semarang Regency. Respondents were 23 biology teachers spread in Salatiga High School and Semarang Regency. Data collection techniques were through questionnaires and interviews. The data obtained were analyzed and described qualitatively. The results showed that learning problems according to biology teachers can be grouped as follows: 1) problems related to student factors, 2) facilities and infrastructure, 3) learning material, 4) teacher factors, 5) factors in the family condition of students.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anderman, E. M., & Sinatra, G. M. (2010) The Chellenges of Teaching and Learning about Science in the 21 century: Exploring the Abilities and Constraints of Adolescent Learners. Diakses tanggal 5 Agustus 2017 dari https://sites.nationalacademies.org/cs/groups/dbassesite/documents/webpage/dbasse_072608.pdf.
Ariyanto, A., Priyayi, D.F., Dewi, L. (2018). Penggunaan Media Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta di Salatiga. BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi, 9 (1):1-13.
Aunurahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2015). Laporan Hasil Ujian Nasional 2015/2016. Jakarta: Kemendikbud.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2016). Laporan Hasil Ujian Nasional 2016/2017. Jakarta: Kemendikbud.
Goss, P., Sonnemann, J., & Griffiths, K. (2017). Engaging Students: Creating Classrooms That Improve Learning. Diakses dari http://www.grattan.edu.au/
Hackling, M., Goodrum, D. & Rennie, L.J. (2001). The State of Science in Australian Secondary Schools. Australian Science Teachers' Journal, 47 (4), 6-17.
Heschong, L. (2003). Windows and Classrooms: a Study of Student Performance and Indoor Environment: Technical Report. CLIMA 2007 Wellbeing Indoors, 2 (2), 7–15. Diakses dari http://aceee.org/files/proceedings/2004/data/papers/SS04_Panel7_Paper01.pdf
Kurniadi, O. (2001). Pengaruh Komunikasi Keluarga terhadap Prestasi Belajar Anak. Mediator, 2 (2), 267–290.
Ogunmade, T. O. (2005). The Status and Quality of Secondary Science Teaching and Learning in Lagos State, Nigeria. Tesis (online). Diakses tanggal 5 Agustus 2017 dari http://ro.ecu.edu.au/theses/86.
Oliver, R. M., Wehby, J. H., & Reschly, D. J. (2011). Teacher Classroom Management Practices: Effects on Disruptive or Aggressive Student Behavior”. Society for Research on Educational Effectiveness. Diakses tanggal 5 Agustus 2018 dari https://eric.ed.gov/?id=ED519160.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana. Jakarta: Kemendikbud.
Purwanto. (2002). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Priyayi, D.F. (2016). Analisis Bahan Ajar Model Pembelajaran ALID (Accelerated Learning Included by Discovery) pada Materi Jaringan Tumbuhan Kelas XI SMA N 7 Surakarta. Jurnal Pendidikan Sains, 4 (1), 29-36.
Priyayi, D. F., Situmorang, R., & Airlanda, G.S. (2016). Analisis Active Learning in School (ALIS) pada Pembelajaran Biologi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Salatiga. Edutech, 15 (2), 138-148.
Rahmadani, W., Harahap, F., & Gultom, T. (2017). Analisis Faktor Kesulitan Belajar Biologi Siswa Materi Bioteknologi di SMA Negeri Se-Kota Medan. Jurnal Pendidikan Biologi, 6 (2), 279–285.
Rustaman. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sari, M. (2013). Problematika Pembelajran Sains Ditinjau dari Aspek Guru. Al-Talim Journal, 20 (1), 346-356.
Shulman, L. (1987). Knowledge and Teaching: Foundations of the New Reform. Harvard Educational Review, 57 (1), 1-22.
Siregar, E. & Nara, H. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suyono & Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Rosdakarya.
DOI: https://doi.org/10.32502/dikbio.v2i2.1243
Copyright (c) 2018 Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi is indexed by:
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.