PROFIL KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI
Abstract
Salah satu pembelajaran yang menekankan penguasaan keterampilan berupa kemampuan memecahkan masalah adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Kemampuan ini termasuk ke dalam aspek critical thinking. Karakteristik siswa SMP yang sudah mulai mampu berpikir kritis secara mandiri perlu dilakukan pengembangan kemampuan tersebut ke depannya. Oleh karena itu, tujuan penelitian adalah mengetahui profil kemampuan memecahkan masalah siswa SMP kelas VIII. Metode penelitian adalah deskriptif dengan menggunakan subjek penelitian siswa kelas VIII SMP Negeri Kabupaten Sukabumi yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa soal kemampuan memecahkan masalah sebanyak 10 soal uraian dengan 5 indikator (mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menetapkan hipotesis, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan) pada materi sistem ekskresi. Instrumen pendukung adalah lembar wawancara. Analisis data penelitian dilakukan dengan menghitung capaian rata-rata skor kemampuan memecahkan masalah siswa perindikator dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan persentase kemampuan memecahkan masalah siswa adalah 40,3% (dikategorikan kurang). Berdasarkan wawancara diketahui bahwa kurangnya kemampuan memecahkan masalah siswa dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan belum melatihkan kemampuan memecahkan masalah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan diskusi. Kemampuan memecahkan masalah dapat ditingkatkan dengan cara guru memilih metode pembelajaran yang mampu melatih dan mengembangkan kemampuan ini, yaitu dengan metode praktikum.
One of the lessons that emphasizes mastery of skill in the form of problem solving skills is Natural Sciences (IPA). These skills are included in the critical thinking aspect. The characteristics of junior high school (SMP) students who have begun to be able to think critically independently need to develop these skills in the future. Therefore, the study aimed to determine the profile of the problem solving skills of junior high school student in class VIII. The study method was descriptive using the subjects of class VIII students of SMP Negeri Sukabumi who were selected based on purposive sampling. The study instrument was 10 questions in description with 5 indicators (identifying problems, collecting data, establishing hypotheses, testing hypotheses and drawing conclusions) on the excretory system material. The supporting instrument was an interview sheet. Data analysis was carried out by calculating the average achievement score of the indicator student's problem-solving skills in the form of a percentage. The results showed the percentage of students' problem solving skills was 40.3% (categorized as less). Based on the interview, it was known that the students' lack of problem solving skills was due to the learning methods used had not yet practiced problem solving skills. The learning methods used are lectures, question and answer, and discussion. The problem solving skills can be improved by the teacher chooses learning methods that are able to train and develop these skills, one of those is the practicum method.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arifin, M. (2003). Common textbook Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Arikunto, S. (2011). Penelitian Tindakan untuk Guru dan Pengawas. Yogyakarta: Aditya Media.
Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Chaguna, L.L. & Yango, D.M. (2008). Science Process Skill Proficiency of The Grade VI Pupils in The Elementary Diocesan School of Baguio and Benguet. Research Journal, 16 (4), 22-32. Diakses dari http://docplayer.net/34691080-Science-process-skills-proficiency-of-the-grade-vi-pupils-in-the-elementary-diocesan-schools-of-baguio-and-benguet.html
Djamara, S.B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Igboegwu, E.N. & Egbutu, R.N. (2011). Effect of Co-Operative Learning Strategy and Demontrantion Method on Acquisition of Science Process Skills bu Chemistry Student of Different Levels of Scientific Literacy. Journal of Reseacrh and Development, 3 (1). Diakses dari http://oasisinternationaljournal.org/journals/2011/2111.pdf
Gomulya, B. (2012). Problem Solving and Decision Making for Improvement. Jakarta: Gramedia.
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Iskandar. (1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas.
Jack, G.U. (2013). The Influence of Identified Student and School variable on Student Science Process Skill Acquisition. Journal of Education and Practice, 4 (5), 16-22. Diakses dari https://core.ac.uk/download/pdf/234634065.pdf
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Rumah Karya.
McGivney, J.M. & DeFranco, T.C. (1995). Geometry Proof Writing. Melbourne: The Mathematical Assocation of Victoria.
Muhsetyo, G. (2007). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
National Education Assosiation (NEA). (2002). Preparing 21st Century Student for a Global Society: An Educator’s Guide to the “Four Cs”. Alexandria, Virginia: National Education Association. Diakses dari http://www.nea.org/assets/docs/A-Guide-to-Four-Cs.pdf
National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Reston, Virginia: National Council of Teacher of Mathematics. Diakses dari https://www.nctm.org/uploadedFiles/Standards_and_Positions/PSSM_ExecutiveSummary.pdf
Paidi, (2010). Model Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Biologi di SMA. Diakses dari http://staffnew.uny.ac.id/upload/132048519/penelitian/Artikel+Semnas+FMIPA2010+UNY.pdf
Ramdhan, B., Triwulandari, S. Suhendar, & Juhanda, A. (2016). Pengembangan Instrumen Uji Kompetensi Kinerja Laboratorium untuk Mahasiswa Calon Pendidik Biologi. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Berkemajuan dan Menggembirakan (The Progressive & Fun Education Seminar) ke-1 yang Diselenggarakan Oleh Asosiasi LPTK Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Majelis Diktilitbang PP Muhammmadiyah, Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 3 Agustus 2016. Diakses dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/7652
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudjana, N. (2013). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Suherman, E. (2008). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Sukarno, Permatasari, A., & Hamidah, I. (2013). The Profil of Science Process Skill (SPS) Student at Secondary High School (Case Study in Jambi). International Journal of Scientific Enginering and Research (IJSER), 1(1), 79-83. Diakses dari https://www.ijser.in/archives/v1i1/MDExMzA5MTg=.pdf
Ulya, H. (2016). Profil Pemecahan Masalah Siswa Bermotivasi Belajar Tinggi Berdasarkan Ideal Problem Solving. Jurnal Konseling GUSJIGANG, 2 (1), 90-96. https://doi.org/10.24176/jkg.v2i1.561
Wardhani, S. (2008). Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah di SMP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.
DOI: https://doi.org/10.32502/dikbio.v4i1.2566
Copyright (c) 2020 Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi is indexed by:
Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.