PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS KOTORAN SAPI DAN JENIS MULSA
Abstract
Shallot is an important vegetable c ommodity that has long been in the hands of farmers incentivized, this commodity is included in spices, which serves as a food seasoning and traditional ingredients. Efforts to increase the productivity of shallots can be improved by improving onion cultivation techniques such as the use of mulch and fertilizing. Mulch that is commonly used for vegetable growing is black silver plastic mulch. Cow manure has high levels of fiber such as cellulose compared to other manure. After composted cow manure contains N 2.34%, P 1.08% and K 0.69 with a C/N ratio of 16.8%. carried out on land owned by farmers located on Sukarela Street, Kebun Bunga Village, Kec. Sukarami, Km 7 Palembang South Sumatra. conducted from May to July 2019. The study used an experimental method with a Split-plot design with 9 combinations of treatments and 3 replications. The treatments referred to are as follows: main plot :. giving type of compost (S), S1 = Cow manure organic fertilizer (5 tons/ha), S2 = Cow manure organic fertilizer (10 tons/ha), S3 = Cow manure organic fertilizer (15 tons/ha). subplots: (M0) without mulch, (M1) straw mulch, (M2) plastic mulch. Changes observed in this study were Plant Height (cm), Number of Leaves (strands)/plants, Number of Clump Bulbs (tubers), Number of saplings, Clump Weight (g) and Bulbs/Plot Weight (kg). The results showed that the provision of organic fertilizer for cow dung with a dose of 15 tons/ha or 3 kg/plot using mulch rice straw produced the highest production of 2.13 kg/plot or equivalent to 8.52 tons/ha.
Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unngulan yang sejak lama telah di usahan petani secara insentif , komoditas ini termasuk ke dalam sayuran rempah yang berfiungsi sebagai biumbu penyedap makan serta bahan tradisional, Upaya peningkatan produktivitas bawang merah dapat ditingkatkan dengan perbaikan teknik budidaya bawang merah seperti penggunaan mulsa dan pemupukan. Mulsa yang umum digunakan untuk kegiatan budidaya tanaman sayuran adalah mulsa plastik hitam perak. Pupuk kandang sapi mempunyai kadar serat seperti selulosa yang tinggi dibandingkan pupuk kandang lain. Pupuk kandang sapi stelah dikomposkan mengandung kadar N 2,34 %, P 1,08 % dan K 0,69 dengan C/N ratio 16,8% . dilaksanakan di lahan milik petani yang terletak di jalan Sukarela, Kelurahan Kebun Bunga, Kec. Sukarami, Km 7 Palembang Sumatera Selatan. dilaksanakan dari bulan Mei sampai Juli 2019. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Petak Terbagi (Split-plot design) dengan 9 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Adapun perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut : petak utama :. pemberian Jenis kompos (S), S1= Pupuk organik kotoran sapi (5 ton/ha), S2 = Pupuk organik kotoran Sapi (10 ton/ha), S3 = Pupuk organik kotoran Sapi (15 ton/ha). anak petak : (M0) tanpa mulsa , (M1) mulsa jerami, (M2) mulsa plastik. .Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Daun (helai)/Tanaman, Jumlah Umbi Rumpun (umbi), Jumlah anakan perrumpun ,Berat Umbi Rumpun (g) dan Berat Umbi/Petak (kg). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk organik kotoran sapi dengan takaran 15 ton/ha atau 3 kg/petak dengan penggunaan mulsa jerami padi menghasilkan produksi tertinggi yaitu 2,13 kg/petak atau setara dengan 8,52 ton/ha.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jendral. 2014. Produksi Bawang Merah Menurut
Provinsi Tahun 2009-2013. Kementrian Pertanian Republik Indonesia
Balai Penelitian Tanah. 2006. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor
Barus, W. A. 2006. Pertumbuhan dan Produksi Cabai (Capsicum annum L.) dengan Penggunaan Mulsa dan Pemupukan PK. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian, 4 (1) : 41-44
Fathurrohman, A., M. Aniar, A. Zukhriyah, dan M.A. Adam. 2015. Persepsi Peternak Sapi dalam Pemanfaatan Kotor Sapi Menjadi Bio-gas di desa Sekarmojo Purwososari pasuruan J.ilmu Peternakan 25(2) ; 36.42.
Hartatik,W., dan L. R. Widowati. 2010. Pupuk Kandang. Balai Penelitian Tanah, Bogor. 59-82.
Hidayat, Y. dan R. Rosliani. 1996. Pengaruh Pemupukan N, P dan K pada
Pertumbuhan dan produksi bawang merah kultivar sumenep.J.Hort5(5):39-43.
Lakitan, B. 2010. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Rajo Grafindo Persada. Jakarta. 205 hal.
Martin J. 2006. Dasar-dasar Mata Kuliah Gulma. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Undaya
Mulyatri. 2003. Peranan pengolahan tanah dan bahan organik terhadap konservasi tanah dan air. Pros. Sem. Nas. Hasil-hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi
Muku, M.O. 2002. Pengaruh Jarak Tanam dalam Barisan dan Macam Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Alium ascalonicum.L) di Lahan Kering. PascaSarjana, Universitas Udayana, Denpasar. Tesis. Tidak Dipublikasihkan
Prihandini, P. W.,T. Purwanto. 2007. Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan, Pasuruan.
Prihmantoro, H. 2004, Memupuk Tanaman Buah. Jakarta : Penebar Swadaya
Riyani, N., T. Islami, dan T. Sumarni. 2015. Pengaruh Pupuk Kandang dan Crotalaria juncea L. pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Gycine max L.). J. Produksi Tanaman 3 (7) : 556-563.
Samiati, A. Bahrun, dan L.A. Safuan. 2012. Pengaruh Takaran Mulsa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.). Penelitian Agronomi. 2(1);121-125.
Sembiring, A. P. 2013. Pemanfaatan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP) dalam Budidaya Cabai (Capsicum annum L). http://www.scribd.com/ doc/82000378/Pemanfaatan-Mulsa-Plastik-Hitam-Perak-MPHP-Dalam-Budidaya- Cabai-Capsicum-annum-L. Diakses pada tanggal 30 April 2018.
Sumarni, N, dan Hidayat, A., 2005. Panduan Teknis Budidaya Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang.
Sumarni, N., Rosliani R., Basuki. R. S.,dan Hilman Y. 2012. Pengaruh Varietas Tanah, Status K-Tanah dan Dosis Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan Hasil Umbi, dan Serapan Hara K Tanaman Bawang Merah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Jakarta. J-hort 22 (3) : 233-241, 2012.
Sutanto R. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius. Yogyakarta
Syafrullah dan N Marlina. 2015. Nutrisi Tanaman Alami. Tunas Gemilang Press. Palembang
Syafrullah dan N Marlina. 2017. Kesuburan dan Kesehatan Tanah. Universitas Muhammadiyah Palembang Press.
Zulfahmi, M. 2014. Mulsa.http://kickfahmi./2013/12/mulsa.html. Diakses pada tanggal 28 April 2018.
DOI: https://doi.org/10.32502/jk.v15i1.3722
Refbacks
- There are currently no refbacks.
klorofil by jurnal.um-palembang.ac.id is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.