JENIS MULSA ORGANIK DAN PUPUK HAYATI UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.)

Nurbaiti Amir, Ika Paridawati, Degi Alamsyah

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan jenis mulsa organik dan dosis pupuk hayati yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan milik petani yang terletak di jalan Sukarela, Kelurahan Kebun Bunga, Kec. Sukarami,  Km 7 Palembang Sumatera Selatan. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Mei sampai Agustus 2021. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Petak Terbagi (Split-plot design) terdiri dari 9 kombinasi perlakuan yang di ulang 3 kali. Adapun perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut petak utama : jenis mulsa organik (M) yaitu M1 = tanpa mulsa ;  M2 = mulsa sekam padi ; M3 = mulsa serbuk gergaji sedangkan anak petak : dosis pupuk organik hayati  (H) yaitu H1=10 ml/L  ; H2 = 20 ml/L ; H3= 30 ml/L. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah Tinggi tanaman (cm), Diameter buah (cm). Jumlah buah, Berat buah pertanaman (g) dan Berat buah perpetak (kg). Berdasarkan hasil  penelitian menunjukkan bahwa secara tabulasi perlakuan kombinasi jenis mulsa sekam padi dengan pupuk hayati 20 ml/L air menghasilkan produksi tertinggi sebesar 8,77 kg/petak atau setara dengan 35,08 ton/ha.

This study aims to determine and obtain the right type of organic mulch and dose of biological fertilizer on the growth and production of cucumber (Cucumis sativus L.) plants. This research has been carried out on land owned by farmers located on Jalan Sukarela, Kelurahan Kebun Bunga, Kec. Sukarami, Km 7 Palembang, South Sumatra. This research was carried out from May to August 2021. This study used an experimental method with a Split-plot design consisting of 9 treatment combinations which were repeated 3 times. The treatments in question are as follows: Main plot: Use of organic mulch (M) type, namely M1 = no mulch; M2 = rice husk mulch; M3 = sawdust mulch while Sub-plots: dosage of biological organic fertilizer (H), namely H1=10 ml/L; H2 = 20 ml/L ; H3 = 30 ml/L. The variables observed in this study were plant height (cm), fruit diameter (cm). Number of fruit, weight of fruit per plant (g) and weight of fruit per plot (kg). Based on the results of the study, it was shown that tabulated combination treatment of rice husk mulch with biological fertilizer 20 ml/L of water resulted in the highest production of 8.77 kg/plot or equivalent to 35.08 ton/ha.


Keywords


mentimun; mulsa organi; pupuk hayati; cucumber; organic mulch; biofertilizer

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jendral. 2014. Produksi Hortikultura Kementrian Pertanian Republik Indonesia.

Cahyono. 2003. Timun. Aneka ilmu. Semarang. Jawa Tengah.

Damanauw,J.F.2002. Mengenal Kayu, Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Dermiyati. 2015. Sistem Pertanian Organik Berkelanjutan. Plantaxia. Yogyakarta.

Dini R.M. 2006. Pemberian Abu Serbuk Gergaji dan Lama Inkubasi Untuk Pengendalian Penyakit Akar Gada Pada Tanaman Pak Choy. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Riau, Pekan Baru.

Djaja. 2003. Pengaruh Imbangan Kotoran Sapi Perah dan Serbuk Gergaji Terhadap Kualitas Kompos. Universitas Padjajaran, Bandung.

Hartanto, M. 2013. Budidaya Padi Organik Dengan Berbagai Waktu Aplikasi Pupuk Kandang dan Pemberian Pupuk Hayati. Skripsi. Depertemen Agronomi dan Holtikultura, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. 39 hal.

Hakim, N, M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, Sutopo, M.R. Saul, M.A. Diha, Go Ban Hong dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung

Hayati, H., H. Basri dan Husni. 2014. Pengaruh Jenis Mulsa dan Intensitas Naungan terhadap Perkembangan Penyakit Antraksona dan Hasil Cabai (Capsicum anuum L.). Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan 3(2):489-495

Mahdil, S.S 2010. Biofertilizers In Organik Agriculture.j. of Phytology 2 (10) : 42-54

Maulana , 2011. Panen Jamur Tiap Musim (Panduan Lengkap Bisnis dan Daya Jamur Tiram). Lily Publisher. Yogyakarta.

Noorhadi dan Sudadi. 2003. Kajian Pemberian Air dan Mulsa terhadap Iklim Mikro pada Tanaman Cabai di Tanah Entisol. Jurnal Iklim Tanah dan Lingkungan 4(1):41-49

Prasetyo R. A., A. Nugroho, dan J. Moenandir. 2014. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Berbagai Mulsa Organik Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.). Produksi Tanaman, 1 (6) : 486-495.

Rukmana, 1994. Budidaya Mentimun. Kanisius, Yogyakarta. 68 hal.

Raslon, 2000. Perlakuan Penutup Tanah, Mulsa Jerami, Terhadap Beberapa Fisik Tanah. Aliran Permukaan dan Erosi Pada dua Tingkat Kemiringan Lereng Ultisol Tambunan. Universitas Sumatera Utara, Medan

Rasyd. 2019. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Mentimun (Cucumis sativus L.). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung Bandar Lampung.

Samiati. A. Bahrun, dan L. A. Safuan. 2012. Pengaruh Takaran Mulsa Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L). Penelitian Agroteknologi. 2(1):121-125.

Sumain, Efendi, E, dan Purba, D, w. 2017. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pakchoi (Brassica rapa L.) Terhadap Pemberian Mulsa Serbuk Gergaji dan Pupuk NPK. Program Studi Agroteknologi. Universitas Asahan. Sumatera Utara.

Sunghening. 2012. Pengaruh Mulsa Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Kacang Hijau (Vigna radiate L.) Di Lahan Pasir Pantai Bugel, Kulon Progo. Jurnal Vegetalika, 1 (2) : 1-13.

Suminarti. 2018. Pengaruh Jenis dan Tingkat Ketebalan Mulsa Pada Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiate L.). Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Jl. Veteran. Malang. Jawa Timur Indonesia

Simarmata. T. 2011. Viabilitas Pupuk Hayati Penambat Nitrogen (Azotobacter dan Azospirillum) Ekosistem Pada Sawah Pada Berbagai Formulasi Bahan Pembawa. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah

Sumpena. 2001. Budidaya Mentimun Intensif Penebar Swadaya: Jakarta.

Sumadi. 2002. Tehnik Budidaya Mentimun Hibrida. Kanisius. Yogyakarta.

Sunarjono. 2007. Bertanam 30 Jenis Sayur Penebar Swadaya: Jakarta.

Sumarni. 2006. Pengaruh Tanaman Penutup Tanah dan Mulsa Oeganik Terhadap Produksi Cabe dan Erosi Tanah. J.hort. 16(3): 197-201.

Sukman, Y dan Yakup. 2002 Gulma dan Tehnik Pengendaliannya. Jakarta: Persada.

Subowo. 1990. Pengaruh Bahan Organik Terhadap Pencucian Hara Tanah Ultisol Rangkasbitung Jawa Barat. Pemberitaan Panel. Tanah dan Pupuk. 9: 26-31.

Simanungkalit. 2001. Aplikasi Pupuk Hayati dan Pupuk Kimia: Suatu Pendekatan Terpadu. Buletin Agrobiol. 4: 56-61.

Umboh, 2006. Petunjuk Penggunaan Mulsa. Penebar Swadaya. Jakarta.

Wijoyo. 2012. Padmiarso M, 2012. Budidaya Mentimun Yang Lebih Menguntungkan. Jakarta: Pustaka Agro Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.32502/jk.v17i1.4942

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
klorofil by jurnal.um-palembang.ac.id is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.