Operasi Ekonomis Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Keramasan Dengan Metoda Pendekatan Lagrange Multiplier

Dedy Hermanto, Feby Ardianto

Abstract


Operasi ekonomis  sistem pembangkit tenaga listrik pada pembangkitan keramasan yang terdiri dari unit PLTG, PLTGU 1 dan PLTGU2  dilakukan dengan  jalur pembagian penjadwalan  atau economic dispath dari masing-masing pembangkit sehingga operasi secara optimum sistem pembangkit tenaga listrik dapat mencapai biaya bahan bakar yang minimum.  Tujuan penelitian optimasi ekonomis pada operasi sistem pembangkit tenaga listrik dengan metode langrange multiplier. Metode penelitian dilakukan menggunakan  pendekatan  metode Lagrange Multiplier dengan 4 tahapan, yaitu: 1. Perhitungan Karakteristik Input-Output Unit-unit Pembangkit; 2. Pemodelan Matematis Koefisien Persamaan Karakteristik Input-Output; 3. Perhitungan Dengan Pendekatan Metoda Lagrange Multiplier; 4. Analisis . Hasil perhitungan, biaya  terbesar  yang  dipergunakan  pada  perusahaan  listrik  adalah  biaya  bahan  bakar,  sehingga  dalam  perencanaan  operasi  sistem agar  biaya  bahan  bakar  serendah  mungkin, dicapai  biaya  bahan  bakar  yang  optimum, dengan  tetap  memperhatikan kendala-kendala sistem seperti kemampuan pembangkit dari generator. Beban sistem sebesar 50,98 MW sampai dengan 63,91 MW, dengan mengoperasikan PLTGU 1, PLTGU 2 dan PLTG Keramasan menghasilkan penghematan biaya bahan bakar  Rp.443.4600,54 sampai dengan Rp. 616.598,83per-jam.

The economical operation of the power plant system in the generation of keramasan which consists of PLTG, PLTGU 1 and PLTGU2 units is carried out by sharing scheduling or economic dispath from each plant so that the optimum operation of the power generation system can achieve minimum fuel costs. The research objective of economic optimization in the operation of a power plant system using the Langrange multiplier method. The research method was carried out using the Lagrange Multiplier method approach with 4 stages, namely: 1. Calculation of Input-Output Characteristics of Generating Units; 2. Mathematical Modeling of the Input-Output Characteristics Coefficient; 3. Calculation with Lagrange Multiplier Method Approach; 4. Analysis. The results of the calculation, the largest cost used by the power company is the cost of fuel, so that in planning the system operation to keep fuel costs as low as possible, optimum fuel costs are achieved, while still paying attention to system constraints such as the power of the generator. The system load is 50.98 MW to 63.91 MW, by operating PLTGU 1, PLTGU 2 and PLTG Keramasan resulting in fuel cost savings of Rp. 443.4600.54 to Rp. 616,598.83 per hour.


Keywords


Economic Dispatch, Lagrange Multiplier, Gas Power Plant

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.32502/jse.v4i2.1885

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


                    

 

 


Creative Commons License
Jurnal Surya Energy is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.