FENOMENA PENYULUH PERTANIAN BERALIH PROFESI (Studi Kasus di Wilayah Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan)
Abstract
ABSTRACT
This research was conducted to find out the reasons for agricultural extension workers to switch professions in the Banyuasin district and to find out the impact of the Agricultural Extension profession on agricultural extension activities in the Banyuasin district of South Sumatra Province. This research is conduct in the Banyuasin Regency of South Sumatra Province from August to October 2018. The research method used was a case study. The results of the study show that the reasons underlying the extension of agricultural professions are boredom, broader challenges (request of superiors), career development in the future, the existence of regulations that protect so that opportunities arise (opportunities) and expansion of a region (new district). The impact that occurs from the number of extension workers who switch professions can be seen from the positive and negative impacts. The positive impact of transferring professions is the opening of the agricultural extension profession. So that opportunities created, opportunities are open because of the ability of superiors lobbying and achievements are inscribed. The negative impact is because the number of agricultural extension workers who switch professions causes a minimum number of agricultural extension workers, so that extension activities are not as usual.
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan untuk Untuk mengetahui alasan penyuluh pertanian beralih profesi di wilayah kabupaten Banyuasin dan Untuk mengetahui dampak alih profesi Penyuluh Pertanian terhadap aktifitas penyuluhan pertanian di wilayah Kebupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study). Dari hasil penelitian menunjukan bahwa alasan yang mendasari penyuluh pertanian beralih profesi adalah kebosanan, tantangan yang lebih luas (permintaan atasan), pengembangan karier ke depan, adanya regulasi yang menanungi sehingga munculah peluang (kesempatan) dan pemekaran suatu wilayah (kabupaten baru). Dampak yang terjadi dari banyaknya penyuluh yang beralih profesi dapat dilihat dari dampak positif dan negatif. Dampak positif dari alih profesi adalah terbukalah alih profesi penyuluh pertanian. Sehingga terciptalah peluang, peluang terbuka karena kemampuan melobi atasan dan prestasi yang ditorehkan. Dampak negatifnya yaitu karena banyaknya penyuluh pertanian yang beralih profesi menyebabkan minimnya jumlah penyuluh pertanian sehigga aktifitas penyuluhan tidak seperti biasanya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akbal,Muhammad. 2016. Harmonisasi Kewenangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah. Jumlah XI Nomor 2, Oktober 2016. Diambil dari : Https://Www.Google.Co. Id/ Search?Q= Jurnal+Harmonisasi+Kewenagan+Antara+Pemerintah+Pusat+Dan+Daerah+Dalam+Penyelengaraan+Otonomi+Daerah.Pdf&Oq=Jurnal+Harmonisasi+Kewenagan+Antara+Pemerintah+Pusat+Dan+Daerah+Dalam+Penyelengaraan+Otonomi+Daerah.Pdf&qs=Chrome..69i57.50105j0j7&Sourceid=Chrome&Ie=UTF-8 (17 maret 2018)
Anang, Rahidin H. 2014. Komunikasi Pemerintah Daerah Dalam Menimplementasikan UU Nomor Tahun 2004 (Study Kasus Di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan). Disertasi ilmu komunikasi program pasca sarjana universitas padjajaran bandung (tidak dipublikasikan).
. 1995. Study Sistem Latihan Dan Kunjungan (LAKU) Dalam Penyuluhan Pertanian Di WKBPP Tugumulyo (Study Kasus Di BPP Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan). Tesis Program Study Ekonomi Pertanian Jurusan Ilmu-Ilmu Pertanian Proram Pasca Sarjana Universitas Brawijaya (tidak dipublikasikan).
Andrianto, Tuhana Taufik. 2014. Pengantar Ilmu Pertanian Agraris, Agrobisnis, Agroindustri Dan Agroteknologi. Global Pustaka Umum. Yogyakarta.
Anies. (2005). Penyakit akibat kerja. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuasin. 2016. Profil Potensi Kabupaten Banyuasin. Palembang
Badan pusat statistik. 2017. Banyuasin dalam angka 2017. Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin. Banyuasin. https:// banyuasin kab.Bps.go.id/backend /pdf_publikasi/Kabupaten-Banyuasin-Dalam-Anka-Tahun-2017.Pdf. Diakses Pada Tangal 15 Desember 2017
Bahua Muhammad Ikbal. 2016. Kinerja Penyuluh Pertanian. Deepublish. Yogyakarta.
Hasibuan, MSP. 2009. Manajemen Sumberdaya Manusia. Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta.
Idrus, M. (2009). Metode penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: PT. Gelora Akasara Pratama
Kartasapoetra, A.G. 1993. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta, Indonesia.
Sugiyono. 2015. Metode Penenlitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D. Alfabeta. Bandung, Indonesia.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung, Indonesia.
Suhardiyono. 1989. Penyuluhan Pertanian. Pustaka Baru Press. Yoyakarta, Indonesia.
Suyanto, Kasihani K.E. 2007. English for Young Learners. Bumi Aksara. Jakarta
Totok Mardikanto. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentan Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Otonomi Daerah
Van Den Ban Dan Hawkins. 1999. Penyuluh Pertanian. Kanisius. Yogyakarta Indonesia.
Warsito, 2001. Hukum Pajak, Jakarta, PT. Rajawali Grafindo Persada.
Wirartha, I.M. 2005. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Andi. Yoyakarta
DOI: https://doi.org/10.32502/jsct.v8i1.2029
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis by jurnal.um-palembang.ac.id/societa is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.