POLA KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN DALAM PEMBINAAN USAHATANI TANAMAN GAMBAS PADA KELOMPOK TANI BANGAU DI DESA REJODADI KECAMATAN SEMBAWA KABUPATEN BANYUASIN

Rahidin H. Anang, Hendra Setiawan

Abstract


ABSTRACT

This research was conducted to determine the communication patterns of agricultural extension workers and communication constraints of agricultural extension agents in fostering Luffafarming. This research was conducted in Rejodadi Village, Sembawa District, Banyuasin Regency, South Sumatra Province. in January - February 2023. The research method used is phenomenology. while the sampling method used in this study was Non-Probablity Sampling (a sample based on certain considerations and characteristics). The informants in this study were one agricultural extension worker, the head of the stork farmer group and the luffa farmer in Rejodadi Village, Sembawa District, Banyuasin Regency. Data collection methods used in this study were in-depth interviews, participatory observation and documentation. The data processing method used (data condensation, data presentation, describing and drawing conclusions) and data analysis used is descriptive-qualitative analysis.The results showed that the communication patterns of agricultural extension agents in fostering gambas farming in Rejodadi Village used a two-way communication pattern, meaning that there was reciprocity given by extension agents to farmers in extension activities that occurred in the field, namely when discussing and sharing with farmers to solve problems with the squash farming. The communication constraints of agricultural extension workers in fostering gambas farming in Rejodadi Village, Sembawa District, Banyuasin Regency that occur are environmental and technical constraints. Environmental constraints, namely interference with vehicle noise during extension activities and weather conditions during the rainy season. While the technical constraints that occur are infrastructure in the form of extension equipment and the selection of communication media used by extension workers in the form of mobile phones during agricultural extension activities.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi penyuluh pertanian dan kendala komunikasi penyuluh pertanian dalam pembinaan usahatani gambas. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rejodadi Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. pada bulan Januari - Februari 2023. Metode Penelitian yang digunakan adalah fenomenologi. sedangkan metode penarikan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probablity Sampling(sampel yang berdasarkan pertimbangan dan ciri khas tertentu) informan dalam penelitian ini yaitu satu orang penyuluh pertanian, ketua kelompok tani  dan petani gambas yang ada di Desa Rejodadi Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi partisipasi dan dokumentasi. Metode pengolahan data yang digunakan (kondensasi data, penyajian data, menggambarkan dan menarik kesimpulan)dan  analisis data yang digunakan adalah analisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola komunikasi penyuluh pertanian dalam pembinaan usahatani gambas di Desa Rejodadi menggunakan pola komunikasi dua arah artinya ada timbal balik yang diberikan penyuluh kepada petani pada aktivitas penyuluhan yang terjadi dilapangan yaitu pada saat berdiskusi dan sharing dengan petani untuk memecahkan permasalahan usahatani gambas tersebut.Kendala komunikasi penyuluh pertanian dalam pembinaan usahatani gambas di Desa Rejodadi Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin yang terjadi adalah  kendala lingkungan dan teknis. kendala Lingkungan yaitu gangguan  akan  suara kendaraan pada saat aktivitas penyuluhan dan kondisi cuaca pada saat musim penghujan. Sedangkan kendala teknis yang terjadi yaitu prasarana berupa alat transportasi penyuluh dan pemilihan media komunikasi yang digunakan penyuluh berupa handphone pada saat aktivitas penyuluhan pertanian.



Keywords


communication patterns; Agricultural extension worker; Agricultural extension constraints; Pola Komunikasi; Penyuluh Pertanian; Kendala Penyuluh Pertanian

Full Text:

PDF

References


A.W. Van Den Ban dan H.W. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius.Yogyakarta. Indonesia

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007. Inovasi Teknologi Pertanian. Kementerian Pertanian.

Bahua M.I. 2016. Kinerja Penyuluh Pertanian. Deepublish. Yogyakarta, Indonesia.

Ban,V. D.A. W. and H.S. Hawkins. 2003. Penyuluh pertanian. Kanisius. Yogyakarta. 362 hal.

Cangara, H. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Rajawali Pers.

Departemen Pertanian. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Jakarta.

Departemen Pertanian. 2009. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/permentan/ot.140/11/2009. Tentang Pedoman Pembinaan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penyuluh Swasta.

Departemen Pertanian. 2010. Buku Kerja Penyuluh Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta, Indonesia.

Isran, N. 2012. Buku Pintar Penyuluh Pertanian. Pustaka jaya, Jakarta, Indonesia

Joni, N. 2018. Strategi Komunikasi Penyuluh Pertanian Dalam Mengkomunikasikan Teknologi Sistem Tanam Jajar Legowo (Tajarwo) Kepada Petani Padi Di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Suamtera Barat. Tesis. Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Andalas (tidak dipublikasikan).

Kartasapoetra, G.1997. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia. Nomor: 67 /Permentan/ SM.050/12/2016. Tentang Kelembagaan petani.

Moleong, L.J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif : Remaja Rosdakarya,Bandung, .Indonesia.

Peraturan Menteri Pertanian Indonesia. Nomor : 49 Tahun 2009 Tentang Komando Strategis Pembangunan Pertanian.

Sugiyono. 2020. MetodePenelitian Kualitatif. Alfabeta, Jakarta, Indonesia.

Putra,G.MR.2020.Strategi Komunikasi Penyuluh Pertanian Dalam Mensosialisasikan Program Kepada Masyarakat ( Studi Kasus Dinas Pertanian Kota Mataram ). Metacommunication: Journal of Communication Studies,2(1).

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D,Alfabeta, Bandung. Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16, Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Jakarta

Ban,V. D.A. W. and H.S. Hawkins. 2009. Penyuluhan Pertanian, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia

Wardani, O .W. 2018. Peran Penyuluh Terhadap Penguatan Kelompok Tani dan Regenerasi Petani di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Jurnal TABARO 2(1):191-200.

Zulkarnain. 2009. Dasar-dasar Hortikultura.: Bumi Aksara, Jakarta, Indonesia




DOI: https://doi.org/10.32502/jsct.v12i2.7754

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 


Creative Commons License

Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis by jurnal.um-palembang.ac.id/societa is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.