Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi di Bagian Rawat Jalan RS Muhammadiyah Palembang Periode Juli 2011–Juni 2012
Abstract
Penggunaan obat yang tidak tepat akan memberikan dampak negatif yang besar yang merugikan bagi unit atau
instansi pelayanan kesehatan maupun pada pasien serta masyarakat. Oleh karena itu diperlukan pemilihan dan
penggunaan obat secara tepat, sehingga intervensi obat dapat mencapai sasaran yaitu penyembuhan penderita dengan
efek samping obat seminimal mungkin dan instruksi penggunaan obat dapat dipatuhi oleh pasien. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat antihipertensi di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Studi
penggunaan obat ini dimulai dari bulan November 2012 sampai Desember 2012 di bagian rawat jalan Rumah Sakit
Muhammadiyah Palembang.Sampel diambil dari data rekam medik penderita hipertensi dari bulan Juli 2011 sampai
Juni 2012. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 170 pasien. Variabel-variabel penelitian ini, antara lain, jenis obat
antihipertensi yang dipakai, dosis, frekuensi, lama pemakaian, efek samping, dan interaksi dengan obat antihipertensi
lain. Data yang diperoleh ditabulasi dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Jenis obat antihipertensi yang digunakan di
bagian rawat jalan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang adalah ACE inhibitor, antagonis kalsium, adrenolitik
sentral, alpha blocker, beta blocker dan Diuretik. Penggunaan obat antihipertensi dapat berupa dosis tunggal maupun
dosis kombinasi Dosis tunggal yang paling banyak digunakan adalah golongan obat ACE Inhibitor berupa captopril
dengan 40 pasien (23,5%). Sedangkan obat antihipertensi dosis kombinasi yang paling banyak digunakan adalah
golongan obat ACE Inhibitor dengan Antagonis kalsium berupa Captopril dengan Nifedipin yaitu 29 pasien (17,1%).
Semua dosis dan frekuensi pemberian obat antihipertensi yang digunakan adalah optimal. Efek samping ditemukan
pada 13 pasien (6,5%) yang menggunakan golongan obat antihipertensi ACE Inhibitor yaitu captopril berupa batuk,
dermatitis, pruritus dan golongan obat Antagonis kalsium yaitu amlodipin berupa nausea. Interaksi penggunaan obat
antihipertensi yang bersifat sinergistik lebih besar yaitu 95 pasien (56,1%) dari pada penggunaan obat antihipertensi
yang bersifat antagonistik yaitu 2 pasien (1,2%).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Vitahealth. 2006. Hipertensi.
Gramedia, Jakarta, Indonesia
Gray,H.H.,K,D,Dawnskins. , J, M,
Morgans dan I, A, Simpson.2005.
Kardiologi. Erlangga, Jakarta,
Indonesia. Hal 57-69
Aziza, L., M, sjabani., S, M,
Haryana., M, H, Soesatyo dan A , H,
Sadewa. 2011. Hubungan Endotelin-
I Dengan Hipertensi Pada penduduk
Mlati, Sleman, 4. Purnamawati S.Pujiarta. Pranata. Y.
Pengobatan irasional marak di
Indonesia. Media penelitian dan
pengembangan Departemen
Kesehatan
Guyton, A dan J.Hall. 2006.
Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta,
Indonesia. Hal: 231.
Bertram, G dan Katzung. 2001.
Farmakologi dasar dan klinik.
Salemba medika, Jakarta, Indonesia.
Hal 269-307
Syarif, A.2001. Farmakologi dan
terapi. Gaya baru, Jakarta, Indonesia.
Hal 315-342
Chobanian, dkk. 2003. Seventh
Report of the Joint National
Committe on Prevention, Detection,
Evaluation, and Treatment of High
Blood
Pressure,(http://americanheartassoci
ationjournal.com, diakses 5 oktober
Kavitha, R. 2010. Pola penggunaan
Obat Antihipertensi Pada Pasien
Hipertensi di Bagian Rawat Inap
RSMH Palembang. Skripsi. Jurusan
Kedokteran Unsri (tidak
dipublikasikan). Hal: 1-4.
Dinas Kesehatan. 2011. Mari
Gunakan Obat Secara Rasional. Bali,
Indonesia
Dorland,W. Kamus kedokteran
Dorland edisi 28. EGC, Jakarta,
Indonesia. Hal.532
Fatimah,M.2010.Rasionalitas
Penggunaan Angiotensin Converting
Enzyme Inhibitors (ACEIs) Pada
penderita Hipertensi di Kecamatan
Seberang Ulu II Palembang Periode
Agustus 2009-Juli
Skripsi.Jurusan Kedokteran
Unsri (tidak dipublikasikan).hal 25-
13. Goodman dan Gilman. 2008. Dasar
farmakologi terapi. EGC, Jakarta,
Indonesia.Hal 867
Price,S.A & Wilson, L.M. 2005.
Patofisiologi Konsep Klinis Proses
Penyakit vol 1.
RSMP. 2008. Standar Prosedur
Operasional, RSMP, Palembang,
Indonesia. Hal 170
Shanty,M. 2011. Silent Killer
disease, buku kita, Jakarta,
Indonesia. hal 11-14
Sugiyono.2010.Metode penelitian
kuantitatif kualitatif dan
r&d.Alfabeta, Bandung, Indonesia,
Hal 86
Yogiantoro, M. 2009. Ilmu Penyakit
dalam: “Hipertensi esensial”. Internal
publishing, Jakarta, Indonesia. Hal
DOI: https://doi.org/10.32502/sm.v4i1.1415
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 M Kaisar Pahlawan, yesi astri, Irsan Saleh
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.