Gambaran Tanda Kardinal Asfiksia Pada Kasus Kematian Gantung Diri di Departemen Forensik RSU Dr. Muhammad Hoesin Palembang Periode Tahun 2011-2012
Abstract
Penggantungan adalah salah satu penyebab kematian akibat asfiksia yang paling sering ditemukan
dalam kasus kedokteran forensik, umumnya urutan ke-3 sesudah kecelakaan lalu lintas dan trauma
mekanik. Penelitian tentang gantung diri di Indonesia juga masih sangat terbatas jumlahnya.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui
tanda kardinal asfiksia yang ditemukan pada visum et repertum kasus gantung diri di Departemen
Forensik RSUP dr.Muhammad Hoesin Palembang pada tahun 2011 – 2012. Kasus gantung diri pada
tahun 2011 terdapat 6 kasus dan 14 kasus pada tahun 2012. Dari 20 kasus gantung diri hanya
ditemukan 11 hasil visum, 1 hasil visum pada tahun 2011 dan 10 hasil visum pada tahun 2012.Hasil
penelitian menunjukkan angka kejadian gantung diri lebih banyak ditemukan pada tahun 2012 (90,9%).
Berdasarkan jenis kelamin, kejadian bunuh diri banyak terjadi pada laki-laki dibanding perempuan
yaitu 7 kasus (63,6%). Berdasarkan kelompok umur, pelaku gantung diri banyak dilakukan pada
rentang umur 22-49 tahun sebanyak 6 kasus (54,5%). Tanda kardinal yang banyak ditemukan adalah
sianosis (100,0%) dan kongesti (36,4%).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ashari I. 2009. Penggantungan.
(http://www.irwanashari.com/2009/1
/penggantungan.html’
Noharakrizo. 2011. Makalah
Hanging.
Ernoehazy W. 2011. Hanging
injuries and Strangulation.
(http://emedicine.medscape.com/artic
le/826704-overview#showall.
Idries, AM. 1997. Pedoman Ilmu
Kedokteran Forensik. Binarupa
Aksara, Jakarta Barat, Indonesia.
Hal.202-207. 5. Felisiani T. 2012. Laporan Wartawan
Tribunnews.com.: Gantung diri jadi
trend 2009 hingga awal 2012.
Hariadi MB. 2011. Karakteristik
Gantung Diri yang diperiksa di
Instalasi Kedokteran Forensik RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 1
November 2006 – 31 November
Amir, A. 2008. Rangkaian Ilmu
Kedokteran Forensik (edisi ke-2).
Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Medan, Indonesia.
Hal. 120-133.
Budiyanto A., Widiatmaka W.,
Sudiono S, dkk. 1997. Ilmu
Kedokteran Forensik: “Kematian
Akibat Asfiksia Mekanik”. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta, Indonesia. Hal. 55-64.
Knight, B. 1996. Forensic Pathology
(second ed). Oxford University
Press, New York, USA.
DOI: https://doi.org/10.32502/sm.v5i1.1425
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Indra Sakti Nasution, R.A Tanzila, Irfanuddin Irfanuddin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.