Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Tuberkulosis di RSK Paru Palembang Periode Januari-Desember 2010
Abstract
Indonesia menempati peringkat negara dengan beban Tuberkulosis (TB) ke-5 tertinggi di dunia dengan
perkiraan 61.000 kematian akibat TB setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan faktor risiko terhadap kejadian tuberkulosis. Sampel dalam catatan medis dari Rumah Sakit
Paru Palembang sejak 1 Januari dan 31 Desember 2010 sebanyak 163 sampel yang diambil
menggunakan sampling sistematis edaran. Desain penelitian Cross Sectional dan uji Chi Square
melihat hubungan antar variabel, dengan tingkat kepercayaan 95% (? 0,05). Studi ini menemukan
pasien yang pergi ke RSK pada tahun 2010 sebagian besar TB paru sebanyak 116 orang (71,2%).
Hasil analisis statistik ditemukan ada hubungan yang signifikan antara faktor jenis kelamin (p value
0,020, PR = 1,311) terhadap kejadian TB paru di Rumah Sakit Paru, Palembang. Variabel yang
memiliki hubungan yang berarti adalah tingkat pendidikan (p value 0,005, PR = 1,390). Adapun faktor
usia (p value 0,173, PR = 0,834) dan pekerjaan (p value 0,259, PR = 0,833), tidak ada hubungan
signifikan dengan kejadian tuberkulosis paru di Rumah Sakit Paru, Palembang. Disimpulkan ada
hubungan signifikan antara variabel jenis kelamin dan tingkat pendidikan dengan kejadian TB. Tidak
ditemukan hubungan yang signifikan antara variabel usia dan bekerja dengan kejadian TB di Rumah
Sakit Paru, Palembang
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ayunah, Y. 2008. Hubungan
Antara Faktor Lingkungan
Tempat Tinggal Dengan Kejadian
TB Paru BTA positif di Puskesmas
Kecamatan Cilandak Sejak
Januari sampai dengan Juni 2008.
Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia.
Yoga, T. 2008. Tuberkulosis,
Masalah dan Perkembangannya.
Jurnal Ethical Digest. No 57:
hal.61-63, November 2008.
Perhimpunan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam Indonesia. 2006.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi IV Jilid II. Pusat Penerbitan
Departement Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran UI,
Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. 2011.
Strategi Nasional Pengendalian
TB di Indonesia 2010-2014.
Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Kesehatan
Lingkungan, Jakarta.
Dinas Kesehatan Kota Palembang.
Profil Kesehatan Kota
Palembang. Dinas Kesehatan
Kota Palembang. 6. Fatimah, S. 2008. Faktor
Kesehatan Lingkungan Rumah
yang Berhubungan dengan
Kejadian TB Paru di Kabupaten
Cilacap Kecamatan Sidoreja,
Cipari, Kedungreja, Patimuan,
Gandrungmangu, Bantarsari.
Thesis. Semarang. Universitas
Diponegoro.
Portal Palembang. 2008. Rumah
Sakit Paru minim Dokter
Spesialis. Dari http://E:/RS Paru
Sumsel Minim Dokter Spesialis/
infokito.htm, diakses 5-12-2011.
Soemantri, A. 2006. Aplikasi
Statistika Dalam Penelitian.
Bandung. Pustaka Setia.
Teddy, dkk. 2007. Analisis
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kejadian Kasus
Tuberculosis Paru. Jurnal Ilmiah
PANNMED Vol. 2 No.1. 10. Simbolon, D. 2007. Faktor Resiko
Tuberkulosis Paru di Kabupaten
Rejang Lebong. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional.
Vol. 2, No. 3.
Ramasamy, Y. 2010.
Karakteristik dan Faktor Resiko
Pasien Tuberkulosis Yang
Dirawat Jalan di Bagian Penyakit
Dalam RS Dr Mohammad Hoesin,
Palembang Sejak 4 Desember
Sampai Dengan 4 Januari
Skipsi, Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya.
Suswati, E. 2007. Karakteristik
Penderita Tuberkulosis Paru di
Kabupaten Jember. Jurnal
Biomedis, Vol. 1 No.1.
Sukana, Bambang, dkk. 2003.
Pengaruh Penyuluhan Terhadap
Pengetahuan Penderita TB Paru
Di Kabupaten Tangerang. Jurnal
Ekologi Kesehatan Vol. 2 No. 3
DOI: https://doi.org/10.32502/sm.v2i2.1439
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Hibsah Ridwan, Yanti Rosita, Ayu Sahfitri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.