TINJAUAN PUSTAKA: MIASTENIA GRAVIS
Abstract
Miastenia gravis adalah penyakit autoimun yang timbul akibat produksi autoantibodi patogenik yang berikatan dengan neuromuscular junction. Prevalensi MG sekitar 5,3 kasus dari 1.000.000 orang per tahun. Angka kematian MG berkisar antara 0,06-0,89 per 1.000.000 orang per tahun. MG memiliki karakter klinis yang fluktuatif berupa kelelahan pada otot. Keluhan kelemahan meningkat sepanjang hari, diperburuk dengan aktivitas dan mengalami perbaikan dengan istirahat. Gejala klinis yang muncul adalah ptosis, diplopia, disartria, disfagia, serta kelemahan otot pernapasan dan kelemahan otot anggota gerak. Kelemahan alat anggota gerak dan batang tubuh biasanya lebih banyak terdistribusi di proksimal dibandingkan di bagian distal. MG diterapi dengan antikolinesterase, terapi imunomodulasi, dan timektomi. Pasien dapat menikmati hidup normal dan produktif ketika penyakit ini diobati dengan adekuat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Farmakidis C, Pasnoor M, Dimachkie MM, Barohn RJ. 2018. Treatment of Myasthenia Gravis. Neurologic Clinics. 36(2):311-337.
Sosinsky MS dan Kaufmann P . 2007. Myasthenia Gravis & Other Disorders of the Neuromuscular Junction. in: Brust JCM (ed.). Neurology: Current Diagnosis and Treatment. USA: Lange Medical Books/McGraw-Hill. Hal. 350-356.
Drachman DB dan Amato AA. 2006. Myastenia Gravis and other Disease of the Neuromuscular Junction. In : Hauser SL.ed. Harrison’ s Neurology in Clinical Medicine. San Fransisco: McGraw- Hill. Hal. 527-535.
Small GA dan Aloi M. 2003.
Myastenia Gravis, In: Principles and Practise of Emergency Neurology. Cambridge University Press. Hal. 180-184.
Roberts JR dan Kaiser LR. 2008.
Anterior mediastinal neoplasms in Fishman’s pulmonary diseases and disorders, fourth edition; volume two. McGraw Hill. Hal 1597-1601.
Mary P, Servais L, dan Vialle R. 2018. Neuromuscular diseases: Diagnosis and management. Orthopaedics & Traumatology: Surgery & Research. 104: S89-S95.
Nicolle MW. 2002. Myasthenia Gravis. The neurologist. 8(1): 2-21.
Kothari MJ. 2004. Myasthenia Gravis. JAOA. 104(9): 377-384.
Pinzon R. 2009. Myasthenia Gravis. Cermin Dunia Kedokteran. 172(36): 413-416.
Carr AS, Cardwell CR, McCarron PO, McConville. 2010. BMC Neurology. 10: 46.
Wang S, Breskovska I, Gandhy S, Punga AR, Guptill JT, Kaminski HJ. 2018. Advances in autoimmune myasthenia gravis management. Expert Review of Neurotherapeutics. 18(7): 573-588.
Kesner VG, Oh SJ, Dimachkie MM, Barohn RJ. 2018. Lambert-Eaton Myasthenic Syndrome. Neurologic Clinics. 36(2): 379-394.
DOI: https://doi.org/10.32502/sm.v10i1.1871
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Salma Kamarudin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.