Faktor yang mempengaruhi Negleted Fracture pada pasien yang memilih treatment bone setter di RSUD H.M Rabain, Muara Enim pada Januari 2021 – Desember 2022.

Fahrurido Kusbari, Doli Mauliate Sitompul

Abstract


Kejadian kecelakaan yang meningkat menjadi salah satu penyebab fraktur di Indonesia. Namun masyarakat Indonesia lebih memilih pengobatan fraktur ke bone setter sehingga terjadi peningkatan kasus Neglected Fracture. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor terbanyak pasien memilih pengobatan alternatif ke bone setter dan durasi penanganan fraktur yang tidak dilakukan secara medis. Penelitan deskriptif kuantitatif dengan desain potong lintang. Seluruh pasien patah tulang yang sudah melakukan pengobatan alternatif dukun tulang yang datang ke Poli Orthopaedi RSUD H.M Rabain Muara Enim pada Januari 2021 – Desember 2022 yang masuk kriteria inklusi dengan total sampling sebanyak 17 orang. Sebanyak 30% pasien neglected fracture berusia 46-55 tahun dan sisanya adalah pasien yang lebih muda. Pasien yang memilih pengobatan ke bone setter beralasan sebanyak 40% atas rekomendasi keluarga, dan masing-masing 30% akibat takut operasi dan membutuhkan biaya yang mahal. Sebanyak 66% pasien melakukan pengobatan ke bone setter selama 3 minggu – 3 bulan sebelum akhirnya mereka berobat ke fasilitas medis lanjutan. Keterlambatan dalam pengobatan sering kali karena alasan rekomendasi keluarga, biaya pengobatan dan takut untuk di operasi sehingga menyebabkan pasien pergi ke pengobatan alternatif bone setter dan menyebabkan angka kejadian neglected fracture meningkat.

Keywords


kecelakaan, patah tulang, neglected fracture, bone setter

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik. Jumlah Kecelakaan, Korban Mati, Luka Berat, Luka Ringan, dan Kerugian Materi 2011-2013. (Online) 2015. https://www.bps.go.id/indicator/17/513/3/jumlah-kecelakaan-korban-mati-luka-berat-luka-ringan-dan-kerugian-materi.html [diakses tanggal 20 februari 2023]

Pradana A. 2015. Gambaran Health Belief Model Pada Individu Yang Memilih Dan Menjalani Pengobatan Tradisional Sangkal Putung. [Skripsi]. Universitas Airlangga. Surabaya.

Adi Mahartha GR, Maliawan S, Kawiyana KS. Management of fracture of musculosceletal trauma. [E-journal Medika Udayana]. 2013;2(3):548–60.

Apley G, Solomon L. 2013. Buku Ajar Orthopedi dan Sistem Fraktur. Jakarta: Widya Medika.

Warman PL, Ismiarto YD, Ruhimat U. Complications of Fracture Treatment by Traditional Bonesetters in West Java, Indonesia. Althea Medical Journal. 2018;5(1):47-52.

Notoadmodjo S. 2008. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (Online) 2003. https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/110114-mengenal-pelayanan-kesehatan-tradisional-di-indonesia [di akses tgl 20 februari 2023]

Sjamsuhidayat R, de Jong W. 2015. Buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG

Kurnia SH, Kosasih CE, Prawesti PA. Faktor faktor yang melatar belakangi pasien patah tulang berobat ke pengobatan tradisional ahli tulang di Sumedang. Students E-Journal. 2012;1(1):1-14.

Noor Z. 2013. Buku ajar gangguan muskuloskletal. Jakarta: Salemba Medika

Arlis F. 2006. Himpunan makalah prof. dr. H. Soelarto Reksoprodjo, spesialis bedah orthopaedi. Jakarta: Pelangi Warna Kresindo Printing




DOI: https://doi.org/10.32502/msj.v4i1.5820

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 MESINA (Medical Scientific Journal)

MESINA-Medical Scientific Journal