PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBUATAN SIRUP BUAH JERUK DESA SUNGAI KETUPAK KECAMATAN CENGAL

Alhanan Nasir, Mukhtarudin Muchsiri, Asep Dodo Murtado, Nico Syah Putra, Gerry Adam

Abstract


Buah jeruk dapat dijadikan sirup.  Sirup adalah salah satu jenis minuman berupa larutan yang kental  yang memiliki  citarasa yang beraneka ragam, sirup dapat diartikan juga  sebagai larutan kental yang memiliki kadar gula tinggi terlarut dan tidak memiliki kecendrungan pengendapan kristal gula, dan  sirup  adalah  jenis minuman cepat saji yang sangat mudah untuk menyajikannya yaitu hanya diberi air matang maupun es kemudian diaduk. Sirup mengandung energi sebesar 213 kilokalori,  dan karbohidrat 55 gram.  Buah jeruk harganya sangat berfluktuasi.  Kualitas buah jeruk sangat tergantung dengan musim, jika musim panas jeruk manis, namun jika musim hujan rasa jeruk agak masam, sehingga dimungkinkan produksi berlimpah, maka harga jadi murah, dan hasil panen buah yang tidak seragam, yaitu ada yang kecil, sedang, dan besar.  Pembeli hanya menginginkan buah yang besar. Petani jeruk atau masyarakat masih belum paham untuk mengatasi dan sekaligus memanfaatkan buah jeruk yang berlimpah atau buah jeruk kecil dan sedang untuk dijadikan produk makanan atau minuman lainnya. Pengabdi menawarkan solusi pelatihan pembuatan  sirup jeruk. Hasil dari pengabdian ini adalah masyarakat berpartisipasi aktif dalam pelatihan pembuatan  sirup jeruk dan masyarakat menjadi lebih paham tentang pengolahan pangan, nilai gizi, dan sirup sebagai produk alternatif bila produksi jeruk berlimpah atau murah atau alternatif  tambahan sumber pendapatan

Full Text:

PDF

References


Asmawati, Hamzan.S dan Syirril. I. 2018. Kajian Persentase Penambahan Gula Terhadap Komponen Mutu Sirup Buah Naga Merah. Jurnal AGROTEK. 5 (2): 97-105.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 2010. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta.

Desrosier, N.W. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. Terjemahan M. Muljohardjo. Universitas Jakarta: Indonesia Press.

Dewi K. S., F. S. Pranata dan L. M. Ekawati. 2006. Pengaruh kombinasi gula pasir dan sari jambu biji merah (Psidium gujava Linn.) terhadap kualitas sirup yang dihasilkan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. 4 (1) : 71-85.

Eveline, S.2010. Pengaruh konsentrasi kappa karagenan terhadap karakteristik minuman serbuk jeli belimbing manis. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. 8 (1) : 31-44.

Fitriani, S. dan Sribudiani E. 2009. Pengembangan formulasi sirup berbahan baku kulit dan buah nanas (Ananas comosus L. Merr). Jurnal Sagu. 8 (1) : 34-39.

Fitriyono. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung: Alfabeta.

Fitri. E, Noviar. H dan Vonny. SJ. 2017. Konsentrasi gula dan sari buah terhadap kualitas sirup belimbing wuluh (averrhoa bilimbi l.) JOM Faperta UR. 4 (1): 1-13.

Hadiwijaya, H. 2013. Pengaruh perbedaan penambahan gula terhadap karakteristik sirup buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). (Skripsi). Padang. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.

Novitasari. R. 2018. Studi pembuatan sirup jeruk manis Pasaman. Jurnal Teknologi Pertanian. 7 (2): 1-9.

Pujimulyani, D. 2009. Teknologi Pengolahan Sayur-sayuran dan buah-buahan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Satuhu, S. 2004. Penanganan dan Pengolahan Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sari, DJ.2009. Jeruk lebih baik dari Tablet Vitamin C.

Sularjo. 2010. Pengaruh perbandingan gula pasir dan daging buah terhadap kualitas permen pepaya. Magistra. 74 (22): 39-48.

Winarno, F. G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama




DOI: https://doi.org/10.32502/sa.v3i1.3884

Refbacks

  • There are currently no refbacks.